Gila, Buat Beli Susu Anak Kok Curi Kipas Angin Musholla

  • Selasa, 04 April 2017 - 11:56 WIB
  • Peristiwa

MANAberita.com – MUNGKIN karena sudah terlalu pusing dan tidak ada lagi jalan keluar buat beli susu anaknya, membuat Deri (25) nekat mencuri. Sayangnya, sasaran sebagai tempatnya mencuri adalah sebuah Musholla, yang seharusnya menjadi tempat baginya untuk berdoa dan meminta petunjuk kepada Tuhan dalam mengatasi permasalahannya.

Lantaran aksinya diketahui saat mencuri, ia pun harus berurusan dengan pihak berwajib dan menjalani hari-harinya didalam sel tahanan Mapolsek Kertapati.

Tersangka Deri ditangkap petugas Polsek Kertapati, Minggu (2/4/17) sekitar pukul 08.00 WIB saat berada dirumahnya yakni dikawasan Simpang Sungki, Jalan Jalan Ki Merogan Lorong Bersama
Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati.

Tersangka ditangkap atas tindak lanjut dari laporan warga yang mengatakan Masjid dan Musholla dikawasan tersebut sering kehilangan kipas angin.

Baca Juga:
Juru Parkir 7 Ulu Ditembak Orang Tak Dikenal

Kapolsek Kertapati, AKP Deli Haris mengatakan, tersangka merupakan spesialis pencurian kipas
angin di Masjid dan musholla, yang selama ini sudah ada tiga masjid
kehilangan kipas angin dan melapor ke Polsek.

“Tersangka ini saat beraksi bersama temannya inisial I, namun belum tertangkap karena saat kita grebek, tersangka sedang tidak ada dirumah dan kini dalam pengejaran,” ungkap Deli.

Lanjut Deli, selain mengamankan tersangka Deri, anggotanya juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit kipas angin warna hijau.

Baca Juga:
Gadaikan Motor Demi Datangi Gadis Pujaan di Aceh, Pemuda Asal Palembang Alami Hal Menyedihkan

“Tersangka akan dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Untuk pelaku yang melarikan diri, kami himbau agar sebaiknya menyerahkan diri,” tegas Deli.

Sementara Deri mengaku, dirinya baru satu kali mencuri kipas
angin di musolla. Ia beraksi pada sore hari sekitar pukul 15.30 WIB di Musholla Miftahul Jannah, dekat Stasiun Kertapati.

“Saya jual dikawasan Lorong Banten pak, seharga Rp 200 ribu. Uangnya kami bagi dua. Saya terpaksa pak, karena tidak ada uang buat beli susu anak. Saya menyesal pak,” kata Deri sambil menunduk.
(wwt).

Komentar

Terbaru