MIRIS! Bocah 8 Tahun Ikut Pesta Sabu di Kolong Jembatan

Remaja yang ditangkap Satpol PP saat pesta sabu dikolong jembatan.
Remaja yang ditangkap Satpol PP saat pesta sabu di kolong jembatan, Samarinda.

MANAberita.com – SEJUMLAH remaja di Samarinda tertangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat melakukan pesta sabu di kolong jembatan kawasan jembatan baru Jalan Agus Salim, Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (30/05/17). 

Petugas Satpol PP sudah mengamankan kantung plastik berisi sabu dan alat hisap yang dibawa pelaku. “Kita kesulitan masuk ke bawah jembatan itu karena sempit. Saat diperiksa didapati kresek isinya alat isap dan juga plastik bekas sabu. Saat itu ada tujuh anak, namun kabur dua,” kata Teguh Setya, Kasi Pengamanan dan Operasional Satpol PP Kota Samarinda.

Dari kumpulan remaja yang tertangkap salah satunya adalah AR, bocah yang baru berusia 8 tahun. “Anak kecil itu ikut nyabu umur 8 tahun. Kami interogasi satu-satu, ternyata memang lima-limanya itu menggunakan sabu,” ujar Teguh.

Baca Juga:
Astaga! Bocah Usia 3 tahun Dibiarkan Menonton Video Porno, Orang Sekitarnya Justru Lakukan ini

Setelah diamankan pihak Satpol PP, mereka akan diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda agar dilakukan rehabilitasi.

Teguh juga mengatakan jika pihaknya kerap mendapat laporan tentang anak-anak jalanan yang tinggal di bawah kolong jembatan. Bahkan warga ada yang melihat anak-anak tersebut pesta narkoba.

“Sudah banyak laporan dan memang sudah sering kami datangi. Tapi mereka tetap kembali,” tuturnya, Rabu (31/05/17).

Baca Juga:
Heboh! Bocah Rusia Mengaku Lahir Di Mars dan Dikirim Ke Bumi Untuk Menyelamatkan Umat Manusia

Bocah 8 tahun yang berinisial AR mengaku jika sebelumnya hanya coba-coba namun akhirnya ketagihan. Dia terus berusaha mendapatkan sabu dengan uang hasil ngamen di jalan.

“Ngamen di jalan, kalau dapat 100 ribu rupiah bisa beli sabu. Nanti sisanya bisa buat beli makan,” kata AR.

Meski keluarganya di Samarinda, AR tetap tidak ingin pulang ke rumah. Dirinya pun sudah putus sekolah dan memilih hidup di jalanan walaupun hanya dijadikan tulang punggung teman-temannya untuk mencari uang. “Kalau ngamen dapat banyak, nanti hasilnya beli makan sama-sama,” katanya. (nad)

Komentar

Terbaru