Kisah Seorang Kakek dan Pencuri Pepaya

  • Kamis, 19 Oktober 2017 - 07:10 WIB
  • Inspirasi
Ilustrasi pohon pepaya
Ilustrasi pohon pepaya

MANAberita.com – TAK banyak diantara kita yang dapat mengambil hikmah dari setiap musibah, dan bersikap positif atas musibah yang menimpa kita. Apalagi musibah itu berupa kehilangan sesuatu yang kita miliki. Kebanyakan orang akan marah bahkan mengutuk seseorang yang mencuri atau mengambil hak kita. Namun lain halnya dengan kakek yang satu ini, Ia justru kasihan dengan seseorang yang telah mencuri buah papaya miliknya.

Dilansir dari khutbah yang ditulis oleh ustadz Saiful Amien.  Seorang kakek yang sederhana, hidup sebagai orang kampung yang bersahaja. Suatu sore, ia mendapati pohon pepaya di depan rumahnya telah berbuah. Walaupun hanya dua buah namun telah menguning dan siap dipanen. Ia berencana memetik buah itu di keesokan hari. Namun, tatkala pagi tiba, ia mendapati satu buah pepayanya hilang dicuri orang.

Kakek itu begitu bersedih, hingga istrinya merasa heran. “masak hanya karena sebuah pepaya saja engkau demikian murung” ujar sang istri.

Baca Juga:
Diterjang Peluru Petugas, Arifin Tersungkur dan Tewas

“Bukan itu yang aku sedihkan” jawab sang kakek, “aku kepikiran, betapa sulitnya orang itu mengambil pepaya kita. Ia harus sembunyi-sembunyi di tengah malam agar tidak ketahuan orang. Belum lagi mesti memanjatnya dengan susah payah untuk bisa memetiknya..” ungkapnya.

“Dari itu Bune, saya akan pinjam tangga dan saya taruh di bawah pohon pepaya kita, mudah-mudahan ia datang kembali malam ini dan tidak akan kesulitan lagi mengambil yang satunya,” lanjut sang kakek.

Namun saat pagi kembali hadir, ia mendapati pepaya yang tinggal sebuah itu tetap ada beserta tangganya tanpa bergeser sedikitpun. Ia mencoba bersabar, dan berharap pencuri itu akan muncul lagi di malam ini. Namun di pagi berikutnya, tetap saja buah pepaya itu masih di tempatnya.

Baca Juga:
Dekati Wanita, Modus Pria ini Bikin Emosi!

Di sore harinya, sang kakek kedatangan seorang tamu yang menenteng dua buah pepaya besar di tangannya. Ia belum pernah mengenal si tamu tersebut. Singkat cerita, setelah berbincang lama, saat hendak pamitan tamu itu dengan amat menyesal mengaku bahwa ialah yang telah mencuri pepayanya.

“Sebenarnya di malam berikutnya saya ingin mencuri buah pepaya yang tersisa. Namun saat saya menemukan ada tangga di sana, saya tersadarkan dan sejak itu saya bertekad untuk tidak mencuri lagi. Untuk itu, saya kembalikan pepaya Anda dan untuk menebus kesalahan saya, saya hadiahkan pepaya yang baru saya beli di pasar untuk Anda,” kata sang tamu.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah inspiratif diatas adalah tentang keikhlasan, kesabaran, kebajikan dan cara pandang positif terhadap kehidupan. Mampukah kita tetap bersikap positif saat kita kehilangan sesuatu yang kita cintai dengan ikhlas mencari sisi baiknya serta melupakan sakitnya suatu musibah. (Int)

Komentar

Terbaru