Selain Huda, Inilah 4 Pemain Indonesia yang Meninggal Saat Bertanding

  • Senin, 16 Oktober 2017 - 20:58 WIB
  • Bola
Akli Fairuz, Striker Persiraja
Akli Fairuz, Striker Persiraja

MANAberita.com – KEMATIAN  Kiper Persela Lamongan Choirul Huda, pada Minggu 15 Oktober 2017 menyisakan duka mendalam bagi dunia sepak bola tanah air. Almarhum meninggal setelah mendapat benturan serius di bagian kepala dan dada, dalam pertandingan Persela vs Semen Padang, di Stadion Surajaya, Lamongan.


Peristiwa benturan terjadi pada babak pertama, saat Choirul Huda berusaha mengamankan datangnya bola yang dikuasai lawan. Tidak dinyana dari arah yang berlawanan, datang pula bek Persela, Ramon Rodrigues, sehingga benturan tidak dapat dielakkan.

Ternyata, sebelum Huda sudah ada 4 pemain yang meninggal saat pertandingan di Indonesia. Berikut daftarnya :

1. Eri Irianto

Pada pertandingan Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 Nopember tanggal 3 April 2000, Gelandang Persebaya Surabaya Eri Irianto bertabrakan dengan pemain PSIM asal Gabon, Samson Noujine Kinga. Dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, malamnya ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Dokter Soetomo karena serangan jantung.

Untuk menghormati jasa-jasa Eri untuk Persebaya, mess Persebaya kemudian dinamai “Wisma Eri Irianto”. Nomor 19 yang pernah dipakai dirinya dipensiunkan setelah kematiannya dan kostumnya disimpan di dalam sebuah lemari kaca di mess Persebaya

2. Sekou Camara

Striker muslim PBR asal Mali, Sekou Camara meninggal dunia akibat serangan jantung ketika sedang menjalani latihan di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu 27 Juli 2013 malam.

Baca Juga:
Lakukan Intimidasi Pemain, FIFA Hukum Berat Bos Persikabo

Direktur PT. Kreasi Performa Pasundan, Marco Gracia Paulo mengatakan ia beserta seluruh pemain dan staf PBR sangat terpukul dengan peristiwa ini. Apalagi, Camara diklaim tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan sehat-sehat saja sebelum mengikuti latihan.

3. Akli Fairuz

Insiden yang menimpa Striker Persiraja Banda Aceh,  Akli Fairuz bermula dari tendangan Fitra Ridwan ke gawang PSAP melahirkan bola rebound akibat kiper salah mengantisipasi. Akli yang berlari untuk menendang bola ditempel ketat pemain belakang PSAP bersama kiper yang berusaha mencegahnya hingga bola meluncur masuk ke gawang.

Baca Juga:
Lakukan Intimidasi Pemain, FIFA Hukum Berat Bos Persikabo

Ternyata di pinggir lapangan hakim garis mengangkat bendera tanda off-side. Maka gol kedua tersebut dianulir oleh wasit. Akli terkapar di kotak penalti PSAP.

Akli sempat menceritakan kepada wartawan penyebab dirinya cidera. Menurutnya, saat kejadian, Akli terkena kaki kiper PSAP Sigli, Agus Rohman yang mencoba menghalau bola. Namun nahas, Agus Rohman yang tak mampu lagi menjangkau bola dengan tangan terpaksa mengunakan kaki untuk menahan si kulit bundar.

Upaya tersebut tak berhasil dengan sempurna hingga kakinya justru mengenai perut di bawah pusat Akli. Akibat terkena hantaman keras sepatu di perutnya membuat Akli tak bisa bangun dan mengerang kesakitan di dekat tiang gawang.

Akli meninggal dunia pada Jumat (16/5/2014) lalu setelah dirawat selama beberapa hari di rumah sakit Zainal Abidin di Banda Aceh, sesuai mengalami benturan dengan kiper PSAP Sigli Agus Rochman dalam pertandingan pada 10 Mei 2014.

Baca Juga:
Mantan Presiden Barcelona Bocorkan Transfrer Pemain PSG Ke Realmadrid

4. Jumadi Abdi

Pada tanggal 15 Maret 2009, Jumadi Abdi, Gelandang PKT Bontang menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pupuk Kaltim setelah menjalani perawatan intensif selama 8 hari akibat benturan keras pada pertandingan lawan Persela pada tanggal 7 Maret 2009 akibat diterjang oleh pemain Persela Lamongan, Deny Tarkas. Jumadi Abdi meninggal disebabkan kerusakan di sejumlah organ vital bagian dalam akibat infeksi berat yang disebabkan kuman yang keluar dari usus halus Jumadi yang bocor setelah mengalami benturan keras saat pertandingan melawan Persela. (AA)

 

Komentar

Terbaru