Dipaksa Orangtua Untuk Menikahi Janda, Remaja 15 Tahun Gantung Diri

Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com – MENIKAH bukanlah perkara yang mudah karena pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan tidak bisa dipaksakan, apalagi jika yang bersangkutan belum siap untuk menjalaninya. Seperti yang dialami remaja laki-laki berusia 15 tahun asal India ini, ia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran dipaksa orangtuanya untuk nikah muda dengan seoranng janda.

Dilansir dari laman Daily Mail, Jumat (15/12), remaja laki-laki itu diketahui bernama Mahadev Das. Ia diduga nekat bunuh diri karena tak rela jika masa mudanya harus direnggut.

Kejadian ini bermula ketika orangtua Das memaksa remaja tersebut menikah dengan Ruby Devi, wanita berusia 25 tahun yang merupakan kakak iparnya.

Ruby Devi diketahui hidup menjanda setelah sang suami meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di Kota Gaya, India.

Baca Juga:
Heboh… Pemuda ini Mantap Nikahi Nenek-nenek, Ini Pesannya untuk Para Jomblo

Meski sudah menolak berkali-kali, remaja itu semakin terpojok dan tak bisa menolak permintaan keluarganya. Alhasil, ia terpaksa menikahi sang kakak ipar. Namun, baru beberapa jam setelah resmi menikah, Das nekat mengakhiri hidupnya.

Kepada media lokal, ayah Das mengaku bahwa anak laki-lakinya tersebut memang kerap menolak saat dipaksa menikah. Ia menyebut sosok Devi adalah perempuan yang sudah merawatnya sejak kecil.

Ternyata, salah satu alasan keluarga Das memaksa anaknya untuk menikahi sang kakak ipar, karena pihak keluarga wanita meminta kembali mahar yang telah diberikan. Kebiasaan seperti ini memang kerap terjadi di India.

Baca Juga:
Waduh! Jenderal Bedah AS Vivek Murthy Ceritakan Kesepian Yang Mendalam

Keluarga wanita tak rela jika anaknya hidup menjanda. Karena tak mau mengembalikan mahar, ayah Das memaksa anaknya untuk menikahi Devi.

Kepolisian setempat telah menyelidiki kasus tersebut dan pihak keluarga korban terancam dijerat dakwaan pernikahan di bawah umur.

Meski hukum di India melarang pernikahan anak di bawah umur, namun praktik semacam ini kerap terjadi di negara tersebut. (Int)

Komentar

Terbaru