Ibu Non Muslim ini Antarkan Anaknya ke Kantor Kementerian Agama Untuk Masuk Islam, Ceritanya Bikin Takjub

  • Kamis, 07 Juni 2018 - 21:49 WIB
  • Viral
Yogi dan ibunya
Yogi dan ibunya

MANAberita.com — NETIZEN baru-baru ini dibuat geger dengan sebuah kisah menyentuh dari seorang bocah menggemaskan bernama Yogi Setiady yang duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Bocah delapan tahun ini dengan tekad bulat memutuskan untuk menjadi mualaf.

Kisah yang berasal dari Ketapang, Kalimantan ini, dibagikan oleh pemilik akun media sosial Facebook bernama Uti Suhendra Dwipayana pada 8 bulan yang lalu. Dalam unggahannya disebutkan betapa ngototnya si bocah untuk memeluk agama Islam.

Yogi, seperti dilansir dari laman Suratkabar melalui Tribunnews.com, memutuskan menjadi mualaf di usianya yang masih begitu belia. Ia datang ke Kantor Urusan Agama Delta Pawan dengan diantarkan oleh ibu kandung yang merupakan non muslim, setelah ‘memaksa’ kedua orangtuanya untuk mengikhlaskan keputusannya.

“Anak ini bernama Yogi Setiady, usianya baru 8 tahun, duduk di kelas 2 SDN 18 Sukabangun. Diantar sendiri oleh ibu kandungnya yang masih beragama non muslim ke KUA Delta Pawan dengan maksud untuk memeluk agama Islam anaknya,” tulis Uti, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (29/5/2018).

Baca Juga:
3 Remaja Perempuan Ditangkap Saat Lagi Bagi-bagi Hasil Curian Uang Rp 40 Juta, Begini Kronologinya

“Ayah dan mama kandungnya telah mengikhlaskan anak ini masuk Islam, karena setiap saat terus “memaksa” ayah dan mamanya agar ia bisa masuk Islam. Dia rajin ke Surau setiap shalat lima waktu, belajar ngaji dan sholat,” sambung sang pemilik akun.

Bahkan ketika Yogi diminta untuk membuktikan seberapa dalam pemahamannya tentang agama Islam dengan cara membacakan surat-surat pendek Al Quran, ia dengan lancar membacakan Surat Al Fatihah, Al Ikhlas, doa kepada kedua orangtua dan doa-doa sehari-hari lainnya.

Yogi dan ibunya

“Ketika saya tes ngajinya, dia sudah hafal surat Al Fatihah, Al Ikhlas, do’a ibu bapak, do’a makan, dll. Diitanya cita-citanya, dengan tegas dia jawab ingin menjadi Ust. Pembacaan dua kalimat syahadat yang memang sudah lancar bahkan artinya sudah hapal ini disaksikan guru sekolahnya,” pungkas Uti.

Menurut pengakuan Eriyati (44), ibunda dari Yogi Setiady, buah hatinya sudah menunjukkan ketertarikan kepada hal-hal berbau Islam, bahkan ketika ia baru saja pandai berbicara. Dicontohkan, pada saat melihat masjid, Yogi akan menyebut ‘alaaba’ dengan riang gembira.

Baca Juga:
Ini Penyebab Desa Wadas  Dikepung Aparat Gabungan

“Maksudnya itu Allahu Akbar,” tutur sang ibu.
Yogi juga selalu menolak ketika tiba waktunya untuk beribadah di tempat yang didatangi keluarganya. Pernah sekali waktu, saat ia dibawa ke tempat ibadah Eriyati, tangisan bocah 8 tahun itu langsung meledak dan ‘ngotot’ minta pulang.

Kisah lainnya, ketika ia diajak pulang ke kampung halaman di hulu, di mana banyak terdapat anjing dan babi berkeliaran dengan bebas, Yogi menunjukkan gelagat ketakutan jika bersentuhan dengan hewan-hewan yang diharamkan dalam agama Islam tersebut.

Bocah menggemaskan yang sejak kecil tak pernah menyentuh daging babi ini akan menunjukkan sikap berbeda ketika ada salah seorang tetangga di Ketapang yang menggelar acara seperti syukuran. Ia pun dengan penuh semangat mengajak sang ibu menghadirinya.

“Katanya, ayo Ma, kita pergi ke tempat orang amin-amin. Saya tanya di mana, katanya itu menunjukkan tempatnya. Ternyata tempat orang Muslim selamatan gitu,” ujar Eriyati sembari mengenang masa kecil Yogi.

Baca Juga:
Dihujat Karena Dianggap Menyiksa dan Meremehkan Anjing, Ericko Lim Berikan Klarifikasi

Eriyati menceritakan pengalaman awal masuk sekolah, Yogi pernah meminta izin kepada sang ibu untuk mengikuti teman-teman mengaji dan salat. Sebagai ibu, ia dengan tegas melarang putranya. “Saya bilang, tak boleh, kita kan beda, tak sama, saya bilang gitu.”

“Tapi dia bilang mau ikut Islam saja. Di rumah ini kan ada handuk, sering dibuatnya alas untuk sajadah, dia belajar sembahyang sendiri. Bahkan dia selalu mengajak teman-temannya seperti salat di rumah ini dan dia imamnya,” celoteh Eriyati.

Untuk menyempurnakan agamanya, Yogi juga memaksa minta disunat. “Jadi kita orangtua mengikhlaskannya. Hanya saya berharap setelah anak saya masuk Islam begini, maka ia harus dibimbing dengan sebenar-benarnya untuk mempelajari agama Islam.”

Yogi sendiri mengegaskan bahwa menjadi pemeluk agama Islam adalah keinginannya. Adapun ketika ditanyai apa alasan dirinya memilih agama Islam sebagai panutan dalam hidup, Yogi mengungkapkan bahwa ia ingin masuk surga. (Dil)

Komentar

Terbaru