Telat Bayar SPP, Seragam Murid ini Dicoret Guru, Ternyata Cuma Nungggak Segini

Guru coret seragam murid
Guru coret seragam murid

MANAberita.com — GURU seharusnya menjadi contoh yang baik bagi murid-muridnya. Tak hanya itu, guru pun dituntut untuk memberikan budi pekerti di sekolah.

Namun, hal tak mengenakkan dialami oleh seorang ibu di Thailand. Seorang ibu di Thailand menangis setelah anak laki-lakinya dipermalukan oleh seorang guru

Guru tersebut menaruh catatan di baju anak laki-lakinya bertuliskan bahwa ia berhutang sebesar 700 baht atau sekitar Rp 300 ribu untuk biaya sekolah atau SPP.

Nama Ibu, putra, dan sekolahnya dirahasiakan demi menjaga privasi mereka.

Namun, sang Ibu mengunggah foto putranya yang mengenakan kemeja seragam sekolah di halaman Facebook populer, Red Skull Phatthalung, pada Kamis malam, 21 Juni 2018.

Baca Juga:
Tak Sanggup Biayai Kebutuhan Keluarga, Pria ini Bunuh Istri dan 3 Anaknya

Dalam unggahannya, dia menulis, guru tersebut menggunakan spidol untuk menulis catatan dan menempelkannya pada baju anak itu dengan pita perekat kalau anaknya belum membayar SPP.

Menurut pengakuan sang Ibu, dia telah bercerai dengan suaminya, yang seharusnya membayar biaya sekolah putranya.

Akibat perbuatan guru tersebut, membuat putranya menjadi sasaran ejekan oleh teman-teman yang kemudian berhenti berbicara atau bermain dengannya.

Baca Juga:
Awalnya Mengira Sakit Perut, Dokter Kaget Ada 7 Sendok Baja di Lambung Pria Ini

“Sang ayah tidak bertanggung jawab. Dia hanya berkata, ‘jangan pedulikan guru’, dan dia akan membayar biaya sekolah suatu saat nanti. Bagaimana dia bisa menyebut dirinya seorang ayah?” kata ibu tersebut, seperti dilansir The Star melalui Surat Kabar.

Curhat Ibu tersebut di Facebook menjadi viral. Unggahannya itu telah menarik lebih dari 10.000 reaksi dan lebih dari 1.300 komentar dalam beberapa jam dan telah dibagikan lebih dari 9.900 kali.

Beberapa netizen pun turut berkomentar. Banyak yang mengaggap cara itu tidak benar. Pasalnya, tindakan guru di Thailand itu bisa menyebabkan kerusakan emosional serius pada siswa malang itu. (Dil)

Komentar

Terbaru