Ini Respon Menteri Kesehatan Terkait Hasil Penelitian LPPOM MUI bahwa Vaksin MR Mengandung Babi dan Organ Manusia

  • Senin, 20 Agustus 2018 - 22:55 WIB
  • Healthy
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek

MANAberita.com – HASIL penelitian Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) terhadap vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) atau lebih dikenal vaksin MR positif mengandung babi.

Demikian dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar HM Basri Har, Minggu (19/08) sore.

Temuan tersebut berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).

“LPPOM sudah melakukan pemeriksaan. Sementara ini ditemukan ada unsur babi dan organ manusia. Hasilnya seperti itu, kami kontak terus dengan MUI Pusat,” ungkapnya.

Basri mengatakan, MUI Pusat akan menggelar rapat pleno untuk menentukan sikap MUI terkait vaksin MR pada Selasa (21/08) mendatang.

“MUI Pusat akan rapat pleno. Kita tetap masih menunggu hasil pleno. Apakah bisa kembali pada Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2016 tentang Imunisasi, yakni karena ada unsur darurat atau lil-hajaat,” jelasnya seperti dilansir dari tribunriau.

Baca Juga:
Jadi ‘Inspirasi’ Penembakan di Selandia Baru, MUI Bakal Keluarkan Fatwa Haram Game PUBG

Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek enggan berkomentar banyak soal kandungan vaksin Measles Rubella (MR) yang disebut mengandung babi dan human deploit cell atau bahan dari organ manusia.

Ia menegaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai pemberi sertifikat halal belum mengeluarkan fatwa terkait pemakaian vaksin yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) itu untuk imunisasi.

“Belum ada kan fatwanya, belum pasti,” kata Menkes Nila dilansir Tribunnews, Senin (20/8/2018).

Dalam kesempatan terpisah, Dirjen Kemenkes RI memastikan proses sertifikasi halal masih berlangsung.

Baca Juga:
Ketum MUI Mengundurkan Diri, Ma’ruf Amin: Baru di Proses, Masih Dibahas di MUI

Namun, ia enggan menjawab soal kandungan yang ditemui dalam vaksin tersebut.

“Proses (pemeriksaan vaksin MR) masih berlangsung,” jawabnya singkat.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari MUI Pusat terkait hasil pemeriksaan vaksin yang beberapa minggu lalu sudah disuntikkan kepada ratusan anak di Indonesia.

Komentar

Terbaru