Mulai dari Hotman Paris,  Kapolda sampai Presiden Apresiasi Aksi Heroik Joni Memanjat Tiang Bendera

  • Sabtu, 18 Agustus 2018 - 19:15 WIB
  • Peristiwa
Aksi heroik Joni Kala
Aksi heroik Joni Kala

MANAberita.com – AKSI heroik bocah Joni Kala memanjat tiang bendera saat upacara HUT ke-73 RI menjadi viral. Dia naik lantaran tali pengait bendera yang digunakan dalam upacara tersebut tersangkut di ujung tiang.


Menurut Kepala Desa Silawan, Ferdi Mones, peristiwa itu terjadi saat upacara HUT ke-73 RI tingkat kabupaten digelar di Desa Silawan, NTT, yang termasuk daerah tapal batas NKRI. Hadir sejumlah pejabat dan delegasi negara tetangga.

“Irup (inspektur upacara) Wakil Bupati Belu JT. Ose Luan. Kemudian hadir, pejabat Kementerian Luar Negeri. Ada juga tamu kehormatan dari Timor Leste, kemudian pejabat eselon III instansi di Belu,” kata Ferdi dilansir Liputan6.com, Jumat (17/08).

Ferdi menuturkan, kejadian bermula saat tim Paskibra tengah bersiap mengibarkan sang saka Merah Putih. Namun saat akan ditarik, tali yang mengaitkan ke tiang tiba-tiba tak bergerak. Ujung tali yang berada di atas tiang keluar dari as roda, sehingga tersangkut.

Tiba-tiba, sang bocah yang berasal dari paduan suara dalam upacara HUT ke-73 RItersebut langsung tergerak hatinya. Dia lantas memanjat tiang agar tali tersebut normal kembali.

“Spontan bapak camat dan instruktur menyuruh kalau bisa kita tetap mengibarkan Merah Putih. Saat itu, anak yang bersangkutan nama Joni Kala itu spontan naik ke tiang bendera itu. Karena talinya, kan, udah di atas. Jadi, harus manjat,” kata dia.

Manjat Tanpa Takut

Bocah Joni Kala tersebut memanjat tiang bendera tanpa rasa takut sedikit pun. Jari jemari kedua kakinya merekat erat seolah menempel tiang dari besi yang lumayan tinggi.

Sempat tiang itu bergoyang saat tubuh sang bocah berada di ujung. Namun, para peserta upacara di bawah sigap menahan tiang itu. Setelah berada di paling atas, Joni Kala lantas memperbaiki tali ke posisi awal, yaitu di as rodanya. Setelah itu dia kembali turun dari tiang.

Suara tepuk tangan bertalu-talu terdengar dari peserta upacara yang menyaksikan aksi heroik Joni Kala itu. Berkat jasanya, upacara HUT ke-73 RI dilanjutkan dan tetap berjalan.

“Bagaiamana pun dia sebagai pahlawan. Tak hanya menyelamatkan bendera, tapi juga menyelamatkan wajah NKRI di tapal perbatasan,” ujar Ferdi.
Sebelumnya, dilansir dari Pos-Kupang.com Yohanes Andigala alias Johny Gala, mengatakan, saat itu dia sebagai salah satu peserta upacara pengibaran bendara HUT Kemerdekaan RI di Pantai Mota’ain, Desa Silawan, Kabupaten Belu, NTT.

Daerah ini merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Anak yang tinggal di RT 12/RW 05 Dusun Halimuti, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, menceritakan, dari pagi dia sudah tiba di lokasi untuk mengikuti upacara bendara bersama teman-temannya.

Namun sayangnya, saat upacara hendak dimulai dia sakit perut.

Sehingga dia pun diantar ke tenda P3K di lokasi upacara untuk diberi obat dan istirahat.

Upacara pun berlangsung, namun saat pengibaran bendera berlangsung, tiba-tiba saja tali bendera putus.

Saat itu juga, ia mendengar jika tali bendera putus. Dan harus ada orang yang memanjat tiang untuk menarik kembali ujung tali bendera yang terkait di ujung tiang.

Tanpa pikir panjang lagi, Johny yang berada di tenda P3K langsung lari ke tengah.

Ia pun mencopot sepatunya lalu naik ke tiang bendera.

“Saya lepas sepatu, dan panjat langsung itu tiang memang,” kata anak kesembilan dari pasangan Viktor Lino Fahik Marsal dan Lorensa Gama ini.

Tak ada rasa takut pada diri siswa kelas 7 SMP Silawan ini saat memanjat tiang bendera yang tingginya sekitar 11 meter tersebut.

Baca Juga:
Diduga Kualat, Kini Giliran Bendera Malaysia yang Terbalik di Google

“Saya memang sudah biasa memanjat pinang,” kata anak petani keturunan Bobonaro, Timor Leste.

Kepala Desa Silawan, Ferdinandus Mone mengatakan, upacara pengibaran bendera sempat terhenti beberapa menit karena tali bendera putus.

“Iya benar. Tali bendera yang untuk ikat ke tali tiang yang putus. Pas paskibraka bilang bendera siap, tali putus,” kata Ferdinandus.

Ferdinandus mengatakan, yang menggambil kembali tali bendera adalah Johny Gala, siswa SMPN Silawan kelas VII.

Setelah ujung tali diambil, upacara pengibaran bendera dilanjutkan.

Bangga Berdiri di Samping Inspektur Upacara

Usai menyelamatkan bendera Merah Putih agar tetap berkibar, Johny pun mendapatkan applaus dari peserta upacara pengibaran bendera.

Baca Juga:
TEGA! Ayah di NTT Aniaya Anaknya hingga Tewas Lantaran Enggan Ambil Kuah Gurita

Usai itu, Johny pun diminta untuk berada di podium inspektur upacara. Ia berada di samping Wakil Bupati Belu,  JT. Ose Luan, yang saat itu sebagai Inspektur Upacara.

Dengan kaki telanjang ia berdiri tegap di samping Wabup JT Ose Luan.

Tampak ia tersenyum-senyum tatkala mendapat pujian dari Wabup JT Ose Luan yang disampaikan dalam sambutannya.

Yohanes Ande Kala alias Johny saat memanjat tiang bendera setinggi 15 meter.

“Sikap Yohanes adalah hebat  dan kejadian itu mengingatkan pada masa perjuangan para pejuang kemedekaan,” ujar Ose Luan.

“Ini pahlawan kecil penyelamat kita pagi ini. Seorang anak pelajar yang menjadi penyelamat dalam upacara kemerdekaan. Terimakasih pahlawan kecil, kejadian ini menggugah saya tapi kau adalah pahlawan,” ucap Wabup Ose Luan.

Banjir Hadiah Bagi Pahlawan Cilik, Johny Kala, Hotman Paris Beri Uang Permen Rp 25 Juta, Kapolda NTT Bangun Rumah untuk Johny dan orangtanya, Menpora Imam Nahrawi ajak nonton Asian Games 2018.

Baca Juga:
Tak Bisa Berbahasa Inggris, Guru di NTT Paksa Murid Minum Air Kotor

Tak main-main pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kasih uang permen sebesar Rp 25 juta ke Jhoni Kala pemanjat tiang bendera di Belu.

Hal in diungkapkan Hotman Paris Hutapea dalam video yang diunggahnya.

Dalam video berdurasi 57 detik itu Hotman memberikan apresiasi kepada Johanes Kala.

“Salam dari garasi Hotman Paris. Kepada anak remaja Johane, pemuda NTT yang punya nyali, berani memanjat bendera dan spontan pada sata tali bendera putus di NTT, saya salut. Dalam ratusan IG dan ceramah, saya selalu mengatakan nyali yang positif sangat perlu dibina, sangat perlu dibangun untuk kesuksesan,” kata Hotman yang saat itu mengenakan pakaian jas lengkap warna putih.

Hotman melanjutkan akan memberikan hadiah uang kepada Johanes, “Kepada Yohanes Pemuda NTT, nanti gua kasih uang jajan ya, gua kasih uang jajan Rp 25 juta. Tolong kasihtahu rrkening orangtua kamu. Untuk beli permen, remaja NTT yang patut dikagumi.”

Dalam video itu  Hotman juga meminta agar pemuda lain bisa berkarya dan berprestasi dan mencontohi semangat Johanes.

Hotman minta pemuda pemudi jangan hanya bisa nyinyir.

Baca Juga:
Hanya Karena Lupa Melepas Sepatu, Kepala Puskesmas Pukuli Pria yang Hendak Antar Istri Cek Kesehatan

“Jangan seperti pemuda pemudi lainnya yang bisanya cuma nyinyir nyinir nyinir tapi prestasi ga ada. nyinyir nyinyir nyinyir tapi belum bokek. Harus dibuang seperti itu.  Pemuda NTT uang permen Rp 25 juta dari Hotman Paris, saya akan kirim,” kata Hotman menutup videonya.

Kapolda NTT Beri Rumah

Tak hanya pengacara kodang Hotman Paris, aksi heroik Johny pun membawa berkah bagi dia dan keluarga.

Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Raja Erizman akan membedah rumah tinggal sederhana Yohanes Kala bersama keduaorangtuanya, Beterino Fahik Marsal dan Lorensa Gama.

Hal itu disampaikan Kapolres Belu AKBP Christian Tobing, S.I.K., M.Si  Sabtu (18/08).

Menurut Kapolres Tobing, bedah rumah tersebut diberikan oleh Kapolda NTT sebagai ungkapan rasa bangga atas tindakan Johny yang telah menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi di saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI.

Selain bantuan bedah rumah, Johny Kala juga menerima tali asih dari Kapolda NTT yang diserahkan oleh Kapolres Belu kepada kedua orangtua di Mapolres Belu, Jumat malam.

Baca Juga:
Ganjar Pranowo di Deklarasikan Jadi Capres Oleh PPP dan PAN Provinsi NTT

Kapolda berpesan semoga hadiah yang diberikan itu dapat berguna bagi Johny Kala dan keluarga.

Menurut Kapolres Tobing, aksi yang dilakukan Johny Kala merupakan contoh semangat nasionalisme, semangat perjuangan yang dimulai dari usia yang muda.

Ayah dari Johny Kala, Beterino Fahik Marsal mengucapkan terima kasih kepada Kapolda NTT atas kepedulian yang diberikan kepada mereka sekeluarga. Beterino tidak menyangka apa yang telah dilakukan anaknya bisa mendapat penghargaan dari semua pihak.

Menpora RI Ajak Nonton Asian Games

Untuk diketahui Johny Kala, seorang anak SMP berani memanjat tiang bendera saat upacara bendera HUT ke-73 tahun Kemerdekaan RI di Perbatasan Indonesia-Timor Leste, Jumat (17/08).

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengunggah video Johny Gala.

Video Johny Gala saat panjat tiang bendera itu diunggah diakun instagramnya, Jumat (17/8/2018).

Baca Juga:
Vietnam Menolak Koin Australia Dengan Bendera Kuning Era Perang, Kenapa Ya?

Menpora Imam Nahrawi memuji keberanian Johny Gala saat memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan agar Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Pada unggahan tersebut, Imam Nahrowi menyatakan, berkat usaha Johny Gala ini, bendera Merah Putih bisa dikibarkan di upacara HUT Kemerdekaan RI.

“Salam Hormat untuk Adik dari Atambua ini,” tulis Menpora Imam Nahrawi dalam akunnya.

“Dia memanjat tiang bendera karena tali pengikat Bendera Merah Putih tersangkut pada saat Upacara peringatan hari kemerdekaan. Berkat usahanya Bendera Merah Putih bisa dikibarkan di Upacara 17-an di Atambua,” ucapnya.

“Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini, saya mengatakan Johny,” katanya.

Atas keberanian itu, Menpora ingin mengajak Johny menonton salah satu pertandingan di Asian Games.

“Menurut saya, dia adalah pahlawan yang patut diberi penghargaan,” katanya.

Komentar

Terbaru