Pernah Diklaim Malaysia, Inilah Sejarah Ditetapkannya Hari Batik Nasional

  • Senin, 02 Oktober 2017 - 13:35 WIB
  • Nasional
Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional

MANAberita.com – HARI ini Senin (02/10) menjadi salah hari penting bagi kebudayaan Indonesia yaitu batik. Sebab pada hari ini batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia.

Tanggal 2 Oktober yang ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional berawal dari penetapan batik oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Pemilihan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan, yang secara resmi mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia, seperti dilansir dari Wikipedia.

Batik Indonesia yang ditampilkan pada acara Fashion Show di Wisma Duta Tokyo

Setelah penetapan itu, maka Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional. Ini juga dikuatkan dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Di dunia luar, batik pertama kali diperkenalkan oleh Presiden Suharto, saat mengikuti konferensi PBB. Meskipun demikian, diakuinya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh dunia, tidak serta merta diperoleh.

Batik sempat hampir ditinggalkan oleh masyarakat, termasuk generasi muda. Hingga akhirnya, batik hampir saja diklaim oleh Malaysia.

Saat itulah seolah masyarakat menjadi tersadar, bahwa batik adalah warisan leluhur yang harus dilestarikan. Menghadapi persoalan itu, Pemerintah Indonesia tak tinggal diam.

Baca Juga:
Bikin Bangga, Inilah 7 Fakta Unik Bahasa Jawa yang Makin Mendunia

Tahun 2008, pemerintah mendaftarkan batik ke dalam jajaran daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.

Setelah diterima secara resmi pada 9 Januari 2009, beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Batik berhasil diakui dunia internasional sebagai warisan budaya asli Indonesia, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga:
Pemerintah Lepaskan Bantuan Kemanusiaan Masyarakat ke Pakistan

Saat ini, batik telah menjadi bagian sehari-hari kehidupan masyarakat Indonesia. Penggunaan batik tidak lagi identik dengan acara-acara tradisional atau kegiataan kebudayaan. Motif batik juga sudah digunakan sebagai salah satu gaya fashion, baik untuk acara formal atau informal.

Jika dulu warna batik hanya identik dengan coklat dan hitam, maka kini berbagai kombinasi warna-warna lain seperti ungu, merah, hijau hingga kuning sudah dapat dengan mudah ditemui.

Para model banua mempromosikan kain Sasirangan hingga ke mancanegara

Jenis batik pun beragam dan berbeda-beda di hampir tiap provinsi di Indonesia. Mereka punya motif khusus seperti jenis Sasirangan yang merupakan kain batik khas Kalimantan Selatan dan masih banyak batik khas daerah lainnya. (Int)

Komentar

Terbaru