Kisah Pria Tionghoa Mualaf Sejak Remaja dan Tunaikan Umroh Dengan Menjadi Driver Gojek

  • Sabtu, 17 Februari 2018 - 13:03 WIB
  • Inspirasi
Ahmad Hasan (kanan) saat menunaikan ibadah umroh

MANAberita.com — DI tengah hiruk pikuk perayaan Imlek, Ahmad Hasan, justru sedang khusuk-khusuknya menikmati ibadah umroh di Tanah Suci.

Ya, Ahmad Hasan, salah satu keturunan Tionghoa yang memilih menjadi mualaf dan mendapat kesempatan melaksanakan umroh berangkat 4 Februari lalu.

Berasal dari marga Lien Hok Young, Hasan lahir di Semarang 11 Desember 1976. Dia lalu diboyong ke Palembang dan besar di kota pempek, menyelesaikan pendidikan di SD xaverius IV Palembang.

Cobaan hidup dihadapi Hasan. Pada tahun 1981 mengalami kecelakaan, korban tabrak lari. Hasan yang waktu itu berusia lima tahun mengalami koma 21 hari. “Alhamdulillah saya masih mendapat kesempatan hidup kedua dan kembali hidup sehat dan normal,” katanya bercerita via Whatsapp, didampingi Kepala Cabang PT Armiraneka Perdana Palembang, Dede Yusa Chairunnas di sela waktu senggang saat memasuki ibadah umroh hari-hari akhir di Arab Saudi, Rabu (14/2/2018).

Usai sembuh dari sakit, Hasan menjalani hidup yang keras. Dia tak melanjutkan sekolah tapi justru bekerja asal mendapatkan uang yang halal.”Saya pernah jualan koran lalu jadi kuli pasar sejak umur 13 tahun,” katanya.

Hidup berbaur dengan warga masyarakat membuat Hasan dekat dan akrab dengan Islam. Di usia yang masih tergolong muda, yakni 13 tahun itu juga, Hasan memutuskan masuk Islam dan menjadi mualaf.

Baca Juga:
Mengintip Kegantengan Angga Purnama, Driver Ojol yang Disebut Mirip Bryan Domani

Masih menurut Hasan, dirinya hidup pas-pasan. Meski demikian Hasan selalu bekerja keras dan tak pernah mengeluh. Pun istri yang dipersuntingnya, tetap sabar meski hanya bekerja sebagai buruh cuci. Setiap rezeki yang didapatnya selalu ia sisihkan untuk menabung dan bersedekah.

“Sejak 2017 lalu Pak Hasan ini gabung ojek online sampai sekarang. setiap ada rezeki selalu disisihkannya untuk sedekah anak yatim, dan cicilan biaya umroh dan akhirnya cita-citanya untuk umroh terkabul di tahun ini,” kata Dede.

Hasan membulatkan tekat untuk bisa ke tanah Suci, meski bukan ibadah haji. Sedikit demi sedikit uangnya terkumpul hingga Rp 30 juta, dan bisa berumroh mengambil paket 12 hari bersama Arminareka, berangkat dari Palembang langsung Jeddah menggunakan Lion Air. “Pak Hasan ini bukti, kalau ada niat kuat, tekat yang bulat, apa pun bisa dilaksanakan termasuk ibadah umroh,” tambah Dede.

Baca Juga:
Putrinya Sempat Mati Suri, Bapak ini Penuhi Nazarnya Berjalan Kaki Dari Palembang Menuju Jambi

Selama di Tanah Suci, Hasan banyak mendapat apresiasi dari jamaah lain, baik sesama jamaah Arminareka Perdana maupun jamaah travel lain. Bahkan ada jemaah yang sampai terharu, merinding mendengar perjuangan pak Hasan, terlebih beliau sebagai seorang muallaf.

Dijadwalkan, Ali Hasan bersama rombongan jemaah Umroh Arminareka yang sukses mengadakan Muhasabah Akbar di Arafah, serta Thawaf dan Sa’i Akbar bersama 5000 jamaah, tiba di Palembang, Jumat (16/2/2018) kemarin langsung terbang dari Jeddah Arab Saudi. (Dil)

(Sumber: Tribun Sumsel)

Komentar

Terbaru