Dinkominfo Muba Gandeng FSPSS Siapkan 100 Volunteer Messenger untuk Lawan Hoax

  • Jum'at, 09 Maret 2018 - 20:15 WIB
  • Teknologi
Dicky
Kadinkominfo Muba, Dicky Meiriando dan FSPSS

MANAberita.com – SEPERTI informasi dari web Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di kominfo.go.id, akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.


Guna mengantisipasi maraknya penyebaran informasi hoax di media sosial, kali ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggandeng Forum Suara Pemuda Sumatera Selatan (FSPSS) Muba yang merupakan organisasi kepemudaan bermarkas di Kecamatan Keluang Kabupaten Muba ini. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya Naskah Perjanjian Kerjasama, Jumat (09/03) di Kantor Dinkominfo Muba.

“Alhamdulillah setelah IMMUBA (Ikatan Mahasiswa Musi Banyuasin-red), hari ini kita mendapatkan dukungan dari FSPSS Muba dan siap menjadi volunteer Messenger of Muba“, ujar Plt. Kepala Dinkominfo Muba, Dicky Meiriando.

Menurut Dicky, anggota FSPSS Muba sebagai volunteer Messenger of Muba nanti akan mengemban misi untuk menyebarkan konten-konten positif dan meng-counter konten-konten negatif tentang Kabupaten Muba di media sosial.

Baca Juga:
Permintaan Pupuk di Muba Meningkat, Dodi Minta Pusri Tambah Kuota Distribusi Pupuk

Sementara itu, Ketua FSPSS Muba, Andriyadi, mengatakan akan menyiapkan anggotanya sebagai relawan (volunteer) guna mendukung Program Messenger of Muba yang digagas oleh Dinkominfo Muba.

“Ada 100 orang anggota yang nanti akan disiapkan menjadi volunteer. Kami pikir ini merupakan hal positif dan perlu di dukung, karena manfaatnya besar, disamping kami akan mendapatkan wawasan tentang bagaimana membuat konten positif di media sosial dan nantinya dapat membantu mengklarifikasi suatu informasi publik yang disebarkan di media sosial, sehingga warganet tidak terpengaruh oleh informasi yang bersifat hoax yang  sengaja dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab”, kata Andriyadi.

Komentar

Terbaru