Inilah Penyebab Ular Memakan Manusia di Sulawesi

  • Minggu, 17 Juni 2018 - 14:04 WIB
  • Viral
tewas dimakan ular
tewas dimakan ular

MANAberita.com — TERKAIT peristiwa nahas yang membuat seorang wanita paruh baya bernama Wa Taba (54) dimakan ular piton sepanjang 7 meter membuat peneliti herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) angkat bicara.

Pasalnya, peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada 2017, seorang pria dari Sulawesi Barat bernama Akbar Salubiro ditemukan tewas di dalam perut ular yang biasa disebut juga sebagai sanca kembang ini.

“Konflik ini bukan yang pertama kali. Tahun lalu juga ada di Sulawesi Barat. Kita harus tahu bahwa piton bukan hewan domestik, tapi satwa liar. Bagaimanapun jinaknya piton, mereka punya insting untuk makan,” kata peneliti herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, Sabtu (16/4/2018).

Ia juga mengatakan peristiwa seperti ini kerap kali terjadi karena tingginya konflik antara manusia dan ular akibat perubahan fungsi lahan yang juga menjadi habitat ular yang bernama ilmiah Python reticulatus ini.

“Habitatnya sudah banyak berubah menjadi kebun kemudian hewan-hewan mangsanya seperti babi hutan, anoa, dan babi rusa banyak diburu orang.”

Amir mengatakan, piton memiliki kemampuan untuk mendeteksi makhluk berdarah panas sebagai mangsanya, termasuk juga manusia. Karena itu, manusia pun tidak luput dari incaran piton apabila tidak ada mangsa lain di sekitarnya.

Baca Juga:
Setelah 6 Tahun Disoroti Media Asing , Buaya Ini Akhirnya Lepas dari Kalung Ban

“Piton ini tidak mencari mangsa, ia hanya menunggu. Ketika ada di depannya yang ia anggap mangsa, maka ia akan langsung membelit untuk melumpuhkan mangsanya. Ukuran segitu pasti kuat sekali. Apalagi ini malam, korban mungkin tidak melihat adanya piton,” jelas Amir.

Karena itu, Amir menyarankan, agar warga berhati-hati bila mengunjungi kebun di malam hari, terutama bila kebunnya berada di pinggir hutan. (Dil)

Komentar

Terbaru