Inilah Alasan Kenapa Wanita Mudah Marah Saat Sedang haid

  • Minggu, 05 Agustus 2018 - 01:28 WIB
  • Lifestyle

MANAberita.com — SIKLUS menstruasi yang datang setiap bulannya adalah hal yang sangat normal terjadi pada wanita. Bahkan, banyak wanita yang cenderung cemas jika mereka mendapati siklus menstruasinya datang terlambat.

Meskipun bisa memberikan efek buruk berupa rasa yang sakit pada perut, banyak wanita berharap siklus menstruasi mereka berlangsung dengan lancar. Selain memberikan kram perut yang terkadang bisa sangat menyakitkan, wanita juga cenderung lebih sensitif atau lebih mudah marah saat siklus menstruasinya tiba.

Kenapa wanita saat haid mudah marah?

Secara ilmiah, pakar kesehatan masih belum benar-benar bisa menemukan kaitan antara antara emosi wanita yang tiba-tiba berubah menjadi labil saat siklus menstruasi tiba. Hanya saja, beberapa pakar kesehatan berpendapat jika labilnya emosi dan semakin mudahnya wanita marah sebelum atau saat proses menstruasi adalah karena rasa sakit yang terjadi akibat kram perut selama siklus ini terjadi.

Selain rasa sakit yang terjadi pada area perut, orang haid juga cenderung menjadi mudah lelah sehingga jika ada hal yang sedikit mengganggunya, wanita cenderung akan mudah marah, mudah menangis, dan mudah kecewa.

Dikarenakan wanita cenderung mudah lelah dan didera rasa kram perut yang menyakitkan, ada baiknya wanita lebih sering beristirahat hingga rasa sakit ini menurun. Selain itu, cobalah untuk mengatur pola makan yang bisa mengurangi gejala sakit saat siklus menstruasi tiba.

Baca Juga:
Berapa Biaya untuk Melakukan Program Bayi Tabung?

Makanan minuman yang sebaiknya dihindari adalah mengandung kafein, bersoda, daging merah, hingga makanan manis. Mengurangi makanan dan minuman itu berguna untuk mengurangi efek haid.

Cobalah untuk banyak mengonsumsi makanan dari produk susu atau ikan yang kaya kalsium mengingat siklus haid juga akan menguras kadar kalsium dalam tubuh. Sedangkan untuk mengurangi emosi saat haid tiba, wanita bisa melakukan olahraga secara rutin.

Olahraga yang rutin ternyata bisa membuat mood menjadi jauh lebih baik dan mengurangi rasa sakit pada kram perut selama fase menstruasi. Tak pelu melakukan olahraga yang berat dan intens, Anda bisa melakukan olahraga sederhana seperti berjalan kaki demi mengurangi emosi saat haid.

Perubahan Hormon

Baca Juga:
Hati-hati, Ini Jenis Kado yang Mitosnya Bisa Bikin Kamu Putus dengan Pacar!

Pada umumnya, 1-2 minggu sebelum masa haid datang, hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan drastis. Peran estrogen secara umum adalah memengaruhi produksi dan efek endorfin, yaitu unsur di otak yang mendatangkan rasa nyaman dan kesenangan.

Estrogen juga akan meningkatkan kadar serotonin yang berperan dalam hal nafsu makan, mood dan pola tidur. Selain itu, hormon ini berfungsi melindungi saraf dari kerusakan serta menstimulasi pertumbuhan saraf.

Sedangkan kadar normal estrogen pada seorang wanita dan wanita lain berbeda. Sebagian wanita juga lebih sensitif terhadap perubahan kadar estrogen di saat haid, daripada sebagian wanita lainnya. Kelompok wanita inilah yang paling rentan mengalami perubahan mood atau emosi saat haid

Fluktuasi hormon juga dapat memengaruhi berat badan, nafsu makan, dan hasrat untuk berhubungan seksual. Berada dalam kondisi stres, cemas, depresi, atau sedang diet adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi naik turunnya hormon estrogen.

Baca Juga:
Hentikan! Ternyata Pria Benci Dengan Wanita yang Memiliki Sifat ini

Tips Menjaga Emosi Saat Haid

Meski emosi saat haid adalah sesuatu yang tidak dapat dicegah, akan tetapi terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga mood lebih stabil, di antaranya:

Konsumsi banyak air mineral.
Jangan merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
Bagi sebagian wanita, mengonsumsi pil KB dapat menstabilkan hormon dan mengurangi risiko perubahan mood.
Konsumsi susu rendah lemak atau jus jeruk menjelang masa datang bulan untuk mencukupi kebutuhan kalsium dan vitamin D yang dapat mencegah emosi saat haid.
Di masa sebelum dan saat datang bulan, batasi diri dari perdebatan yang tidak perlu, terutama dalam hal yang sensitif seperti masalah keuangan atau hubungan personal.

(Sumber: Dokter Sehat)

Komentar

Terbaru