MANAberita.com — RABU (19/09) menjadi awal petaka LB (9), warga Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegadisannya direnggut guru kelasnya, Sobirin (40).
Melansir Riau Realita, Saat itu, LB sedang bersedih lantaran sepeda ontelnya lenyap di parkiran sekolah. Sobirin ternyata sudah mengatur itu. Sepeda itu dia sembunyikan.
Saat siswi kelas IV SD berwajah rupawan itu menangis, Sobirin pura-pura menawarkan bantuan. Dia lantas minta izin ke HI, wali kelas korban untuk membantu mencarikan. “Sini saya bantu cari sepedamu,” ujarnya ke LB.
LB membonceng di sepeda motor Sobirin. Tak ada rasa curiga di bocah itu, saat duda itu pulang ke rumahnya mengambil peralatan tenda, dan peralatan berkemah lainnya, seperti lampu, kompor, dan lain-lain. Juga membawa makanan instan untuk bekal beberapa hari selama petualangan bersama korban.
Dari rumahnya, mereka pun bergerak ke Lembah Pane, area perbukitan lereng Gunung Semeru, 50 kilometer dari rumahnya. Di lembah itu, selama tiga hari, korban dicabuli di dalam tenda. Duda itu puas melampiaskan nafsu bejatnya setiap malam kepada LB.
HI, sang wali kelas, khawatir. Seharusnya 45 menit, Sobirin dan LB kembali. Akhirnya dia memberitahu orang tua LB, yang lantas meneruskan ke polisi. Jumat malam (21/09) polisi bergerak mengamankan Sobirin. Kini dia sedang menjalani penyidikan intensif oleh petugas Satreskrim Polres Malang.
Wakapolres Malang Kompol Yhogi Setiawan sebagaimana dilansir dari Radarmalang, menyebutkan, orang tua korban sudah menaruh curiga, kalau di desa pelaku itu dikenal memiliki kelainan seksual. (Alz)
 mengakui kesulitan dalam menerapkan Quick Response Code...)
