Usai Tembak Istri, Fransiskus Sempat Ngopi dan Merokok Sebelum Bunuh Anak-Anaknya

  • Jum'at, 26 Oktober 2018 - 08:30 WIB
  • Kriminal
Keluarga Fransiskus
Keluarga Fransiskus

MANAberita.com — PENYIDIK Polda Sumsel dan Polresta Palembang menemukan beberapa dugaan kronologis aksi bunuh diri yang dilakukan Fransiskus Xaverius Ong (47) sekaligus membunuh istri dan anaknya. Pembunuhan diduga sudah dipersiapkan dengan matang oleh Fransiskus.

Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara mengungkap dugaan kuat pembunuhan sudah direncanakan terlihat dari pengakuan pegawai yang diberikan uang serta perhiasan. Fransiskus melakukan itu sesaat sebelum ia memutuskan untuk membunuh keluarganya.

Dia memberikan uang kepada pembantunya dan perhiasan cincin kepada sopir pribadi sebagai bentuk kenang-kenangan.

Kemudian, Fransiskus mematikan CCTV yang dipasang di rumahnya pukul 02.30 atau beberapa saat sebelum eksekusi. Alhasil, aksinya tidak dapat terekam kamera yang menimbulkan banyak dugaan.

“Justru dipersiapkan sebagai pengakhiran kehidupan,” ungkap Zulkarnain, mengutip Merdeka.

Baca Juga:
Ingin Pelet Mantan Agar Balikan, Siswi SMA ini Justru ‘Digagahi’ Dukun

Mengenai urutan eksekusi, Zulkarnain menyebut ada dua kemungkinan. Pertama menembak istrinya terlebih dahulu, lalu kedua anaknya, dan dua ekor anjing peliharaannya.

Kemungkinan kedua menghabisi kedua anaknya terlebih dahulu dilanjutkan membunuh anjing, terus menembak istrinya, dan akhirnya menembak kepalanya sendiri setelah mengunci pintu kamar.

Dari dua analisa itu, Fransiskus sempat minum kopi dan merokok sambil berpikir setelah membunuh salah satu korban. Sebab, penyidik menemukan puntung rokok yang terdapat bercak darah.

Baca Juga:
Dua Pria Bekap Mawar, Dimasukkan Dalam Mobil, Diduga Digilir

“Sepertinya dia (Fransiskus) mikir-mikir dulu karena satu peluru ditemukan di dekat situ (meja). Lalu dia nulis wasiat, bunuh kedua anaknya baru anjingnya, atau sebaliknya,” terangnya.

Terkait tidak didengarnya suara tembakan oleh orang sekitar, Zulkarnain menduga suara senjata yang dihasilkan tidak besar. Apalagi penembakan dilakukan saat semua terlelap.

“Kalau dibekap bantal tidak mungkin karena kalau pakai bantal pasti berlobang, ini tidak ditemukan seperti itu,” katanya. (Alz)

Komentar

Terbaru