Hal-Hal yang Perlu Dipikirkan Cewek yang Ingin Cepat Menikah

  • Jum'at, 01 Februari 2019 - 21:59 WIB
  • Lifestyle
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — AKHIR-akhir ini ada sebagian kalangan yang mengkampanyekan pernikahan muda, dengan iming-iming yang terdengar seperti angin sorga. Akibatnya, makin banyak orang, baik cowok maupun cewek, yang terpengaruh untuk segera menikah.

Sebenarnya, bahkan tanpa diiming-imingi apa pun, banyak orang yang ingin menikah muda. Mungkin, dalam bayangan mereka, menikah begitu indah dan tanpa masalah, bahwa mereka akan otomatis bahagia setelah menikah, dan lain-lain semacamnya. Padahal, kenyataannya belum tentu seperti itu.

Kalau kamu cewek, dan kebetulan punya keinginan untuk cepat menikah karena membayangkan hal-hal indah terkait pernikahan, ada baiknya untuk memikirkan hal-hal berikut ini.

Harus lebih mengerti, tidak cuma minta perhatian

Kalau saat pacaran, cewek selalu ingin dimengerti oleh cowoknya, maka keadaan mungkin akan berbalik jika kamu dan dia sudah menikah. Justru istri yang dituntut untuk memiliki pemakluman yang luar biasa.

Kamu tak lagi bisa seenaknya meminta suami mengerti kondisimu terus-terusan. Apalagi meminta perhatian yang berlebihan. Justru saat menjadi istri, kamu harus menjadi pihak yang lebih banyak mengerti. Karena tugas seorang suami yang juga tak mudah, membuat kamu harus pula memahami posisinya.

Sejak menikah, kamu sepenuhnya menjadi tanggung jawab pasanganmu. Mulai dari kebutuhan lahir dan batin, suamimu harus mampu memenuhi. Belum lagi kewajibannya untuk terus menjagamu.

Jadi, kalau dipikir, sejak menikah tanggung jawab seorang suami akan semakin berat dibandingkan saat masa pacaran. Sementara kamu hanya perlu lebih pengertian. Masih mau terus mengeluh?

Istri harus memiliki kesabaran yang lebih besar

Muncul masalah dan pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga adalah hal yang biasa. Kadang pertengkaran memang dibutuhkan untuk menguji seberapa kuat hubungan yang sedang kamu dan dia jalani.

Namun, adanya permasalahan kecil dalam rumah tangga bukan untuk dibesar-besarkan. Masalah sekecil apa pun harus bisa diselesaikan dengan baik. Di sinilah peran istri dibutuhkan, yakni kesabaran yang besar.

Menghadapi persoalan dengan suami dalam rumah tangga tak jarang memang mengikis kesabaran. Tapi sebagai istri, kamu harus mampu mengendalikannya, agar masalah tak jadi lebih besar dan malah jadi bumerang bagi hubungan kamu dan dia.

Baca Juga:
Jika Mengalami Hal Ini, Segera Hentikan Pemakaian Skincare

Harus mampu mengatur amarah dengan baik

Begitu pula ketika amarah menyeruak di batinmu. Sebagai istri, kamu juga harus bijak dalam mengaturnya. Jangan sampai amarah yang tak terbendung malah merugikan kamu sendiri.

Segala hal yang terjadi dalam rumah tangga harus bisa dihadapi dengan kepala dingin. Setidaknya dengan cara ini, solusi akan lebih mudah didapat.

Harus mampu menekan ego sedemikian rupa

Saat berumah tangga nanti, satu yang pasti adalah kamu tak lagi hidup sendiri. Ada orang lain yang juga kamu harus hargai keberadaannya. Itulah mengapa kamu tak lagi bisa seenaknya memaksakan kehendak pada pasanganmu sendiri. Meski dia sudah menjadi orang yang paling mengerti kamu.

Baca Juga:
Waduhh!! Inilah Ciri-Ciri Kamu Sudah Jadi Bucin, Catat!

Tetap ada ego antara kamu dan dia yang harus ditekan. Tak ada yang boleh merasa paling benar. Pada dasarnya, menjalani rumah tangga hanya butuh kerja sama yang baik. Toh kamu dan dia tak bisa menjalani rumah tangga dengan berjalan sendiri-sendiri dengan mengikuti ego masing-masing.

Kalau kamu masih ngototan dan keras kepala, dan selalu ingin dituruti setiap kemauanmu, jangan berharap cepat-cepat untuk menjadi istri.

Mampu menjaga hak dan kewajiban secara baik

Dalam rumah tangga, otomatis akan ada hak dan kewajiban yang kamu dan pasangan harus jalani. Suami punya hak dan kewajibannya sendiri. Begitu pula kamu sebagai istri.

Tapi, perempuan kadang ingin selalu dituruti, sehingga kadang pula melupakan kewajiban. Kalau kamu ingin menjadi istri yang tetap disayang suami, antara hak dan kewajiban harus seimbang. Jangan sampai menuntut terus menerus apa yang menjadi hakmu, tanpa pernah mau menjalani kewajiban sebagai istri.

Baca Juga:
Baca Doa Ini Agar Dagangan Selalu Laris dan Berkah

Berupaya keras menyatukan visi dan misi

Membangun rumah tangga layaknya membangun perusahaan. Kamu dan suami nanti harus punya visi dan misi yang sama. Sementara untuk menyamakannya, bukan pekerjaan yang mudah. Itulah mengapa antara kamu dan pasangan harus ada kedewasaan berpikir yang perlu dilatih sejak sebelum menikah.

Visi dan misi yang sama tentu menjadi salah satu modal utama agar rumah tangga yang kalian bangun nantinya tidak mudah goyah. Karena sudah ada keyakinan yang kalian bangun berdua, setidaknya ketika ada badai yang berasal dari luar, sudah ada rasa saling percaya yang menjadi senjata utama.

Manja boleh sesekali, tapi perlu juga mandiri

Katanya, kalau sudah menjadi istri, bisa bebas bermanja-manja dengan suami. Ada pula yang berpikir bahwa menjadi istri enak karena kini apa-apa tinggal minta suami dan pasti dituruti. Kalau kamu salah satu yang berpikir seperti itu, maka mulai sekarang buang jauh-jauh pikiran itu.

Baca Juga:
Bahaya! Inilah Tandanya Jika Kekasihmu Seorang Psikopat dan Bisa Saja Mencelakaimu

Manja ke suami boleh saja kamu lakukan sesekali, tapi bukan berarti kamu menjadi bergantung pada pasangan. Justru hal yang dibutuhkan saat sudah menjadi istri adalah kemandirian yang kamu tunjukkan. Ada hal-hal dalam rumah tangga yang harus bisa kamu lakukan sendiri, meski tanpa bantuan suami sekalipun.

Bukan berarti kamu tak boleh sama sekali meminta bantuan suami, tapi kamu juga harus melatih dirimu untuk mengambil keputusan dengan cepat. Toh meski sudah menikah, suami tak bisa berada di dekatmu selama 24 jam penuh, kan?

Kemandirian juga akan lebih diperlukan, jika nantinya kamu sudah menjadi seorang ibu. Akan tiba masanya kamu harus mengerti bahwa menjadi seorang istri dan ibu artinya menjadi pribadi yang mandiri.

Menjalani rumah tangga bukan berarti suami hanya mendapatkan enaknya saja, dan istri yang berusaha keras untuk mempertahankannya. Justru dalam menjalani rumah tangga, akan ada konsekuensi yang diterima masing-masing pihak, baik kamu sebagai istri, dan pasanganmu sebagai suami.

Tak ada konsekuensi yang mudah. Dan semuanya harus dijalani dengan komitmen yang kuat. Jadi, yakin sudah siap? (Alz)

Komentar

Terbaru