Menurut Travis Casey, nelayan di daerah Broken Hill, hama ikan gurame selama ini dikendalikan oleh predator alami, yaitu ikan kod.
Kematian ikan kod serta jenis ikan lainnya di perairan Darling River, akan menyebabkan spesies gurame yang invasif mendominasi sungai setempat.
“Ikan kod menjadi predator utama selama 15 tahun dan jumlahnya mulai berkembang,” ujar Casey.
“Tanpa predator utama, maka ikan hama seperti gurame pasti berkembang biak dengan cepat,” tambahnya.
Allnutt, sementara itu, mengatakan gurame merupakan spesies destruktif dan agresif yang jika dibiarkan berkembang akan mendominasi 80 persen biomassa di ekosistem air tawar.
Casey sendiri pada akhir pekan lalu melihat banyak ikan gurame yang bertahan di antara ribuan ikan lainnya yang mati massal.
“Mereka nantinya akan jauh lebih sulit ditangani,” katanya.
Ketua Asosiasi Pariwisata Menindee, Rob Gregory, mengaku sedih jika Darling River menjadi rumah bagi ikan-ikan gurame.
“Hanya akan ada ikan gurame yang tersisa,” ujar Gregory.
“Untuk bisa kembali seperti semula akan butuh waktu seumur hidup. Tidak diragukan lagi,” katanya.