Ngeri! Pura-Pura Pingsan, Bocah 6 Tahun di Riau Saksikan Detik-Detik Ibunya Dibunuh Rampok

  • Kamis, 21 Februari 2019 - 13:06 WIB
  • Kriminal
RA jadi saksi kunci pembunuhan ibunya
RA jadi saksi kunci pembunuhan ibunya

MANAberita.com — RA Nainggolan (6) berpura-pura pingsan saat melihat ibunya, E Br Sihombing (39) menjadi korban pembunuhan oleh orang tak dikenal (OTK), di PT CDSL Afdeling 1 blok A Kelurahan Sekijang Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa (19/02/2019) pagi.

Melansir Tribun Medan dari TribunPekanbaru, hal itu diungkapkan oleh Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan melalui Kapolsek Bandar Seikijang AKP Yusuf Purba, Rabu (20/02).

Yusuf Purba bercerita, Nainggolan yang saat itu pura-pura pingsan dan ditinggalkan oleh pelaku, langsung berlari ke arah kompleks rumahnya.

Setelah memanggil ayah dan tetangganya, mereka kembali ke lokasi tempat di mana Sihombing dibunuh, namun menemukan korban tak berada di lokasi.

Saat itu hanya ditemukan kendaraan korban jenis Vixion yang dalam posisi tergeletak di tanah.

Warga pun mencari keberadaan korban.

Setelah pencarian satu jam, sekitar pukul 08.15 WIB, korban akhirnya ditemukan di dalam kanal dengan kedalaman sekitar 30 cm. Kondisi korban terlungkup dan tidak bernyawa lagi.

Yusuf Purba mengatakan pada hasil autopsi, ada luka lecet di dagu korban, sehingga diperkirakan korban dicekik.

“Kemungkinan korban dicekik. Karena ada bekasnya,” ujar Yusuf Purba.

Sedangkan suami korban menuturkan kepada polisi, saat itu istrinya membawa sejumlah uang dan dua handphone yang diletakkan di dalam kantong plastik.

Korban diketahui merupakan orang yang mengkreditkan alat-alat elektronik ke warga. Diperkirakan kantong plastik telah dibawa oleh pelaku.

Yusuf Purba kembali menjelaskan, sang anak korban, Nainggolan menjadi satu-satunya saksi kunci dalam pembunuhan ibunya.

Baca Juga:
Diduga Stress Vertigo Tak Kunjung Sembuh, Guru Pesantren Cantik di Pekanbaru Nekat Gantung Diri Kamar Kos

Sebab hanya anak korban yang mengetahui proses pembunuhan tersebut.

Namun polisi kesulitan mengidentifikasi jumlah pelaku, lantaran cerita sang anak berubah-ubah.

Sesekali anak korban menyebut ada dua pelaku, terkadang menyebut empat orang. Diduga keterangan sang anak berubah-ubah karena saat kejadian, sang anak pura-pura pingsan.

Penuturan yang pasti, si anak mengatakan pelaku memakai sepeda motor, dengan menggunakan penutup wajah dan hanya terlihat pada bagian mata. Selain itu pelaku juga mengenakan jaket dan sarung tangan.

Sementara Yusuf Purba menceritakan kronologinya, saat itu korban sedang mengantarkan anaknya, RA Nainggolan (6) ke sekolah di SDN 001 Kelurahan Sekijan, Selasa (19/02), pukul 07.00 WIB.

Baca Juga:
Tersangka Pembunuhan Mutilasi Mayat dalam Koper di Bogor Terancam Hukuman Mati

Korban menggunakan kendaraan roda dua jenis Vixion mengantar anaknya.

Sekitar 1 KM dari kompleks rumahnya korban, atau di lokasi kejadian yakni PT CDSL Afdeling 1 blok A Kelurahan Sekijang, ada portal yang biasanya selalu terbuka.

Namun pada saat itu portal sedang tertutup. Diduga portal sengaja ditutup pelaku.

“Saat kejadian, portal tertutup. Sehingga korban diduga turun di motor untuk membuka portal,” kata AKP Yusuf Purba.

Saat korban turun dari motor, diduga saat itulah pelaku datang. Pelaku langsung melakukan pembunuhan kepada korban.

Baca Juga:
Aksi Heroik Supir Travel Menyelamatkan Janda dari Perampok dan Pemerkosa

Saat itu, Nainggolan yang berada di lokasi langsung pura-pura tak sadarkan diri atau pingsan.

Setelah pembunuhan selesai dan para pelaku pergi, anak korban berlari ke kompleks rumahnya.

Nainggolan kemudian bertemu tetangganya dan menceritakan apa yang dialami ibunya.
Para tetangga yang mendengar langsung menceritakan kepada suami korban.

Setelah itu warga beramai-ramai menuju lokasi korban.

Sementara itu, Yusuf Purba mengatakan dugaan motif pembunuhan ini adalah perampokan.

Baca Juga:
Inilah Tandanya Jika Gebetanmu Punya Wanita Idaman Lain, Mending Mundur Aja!

Hal ini terlihat dari hilangnya barang korban.

“Dugaan kita motifnya perampokan ya,” kata Yusuf Purba, Rabu (20/02).

“Motor korban tidak dibawa. Jadi perkiraan pelaku menduga di plastik asoy itu duit yang banyak. Ternyata tidak. Ini perampokan yang tidak matang dan salah informasi. Itu dugaan kita,” kata AKP Yusuf Purba.

Polisi hingga saat ini masih menyelidiki dan mencari saksi lainnya. Sementara itu, jenazah korban akan dikebumikan di Medan.

“Sementara belum kita minta keterangan soalnya membawa korban ke Medan untuk dikebumikan,” ujarnya. (Ila)

Komentar

Terbaru