Tak Sampai Target Bulanan, Sales Ponsel Terkenal di Indonesia Dipaksa Makan Terasi dan Jeruk Nipis

  • Rabu, 27 Februari 2019 - 22:23 WIB
  • Viral
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — SEORANG sales ponsel di Tuban, Jawa Timur dihukum oleh atasannya jika tak memenuhi target yang ditentukan. Hukuman tersebut cukup bervariatif, mulai dari makan terasi, makan garam, jeruk nipis, skotjam, hingga lari keliling alun-alun secara tidak wajar.

Kejadian itu diceritakan oleh Gemilang Indra Yuliarti (24), warga Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jatim.

Melansir Merdeka, ia diketahui bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan ponsel, Jalan Basuki Rahmat Tuban.

Dia mengaku, kerap mendapat hukuman yang dianggapnya tidak patut, apabila target penjualan ponsel di wilayah Tuban tidak tercapai.

Hukuman itu seperti disuruh makan garam, terasi, lari keliling alun-alun, push up, dan skotjam yang dianggapnya tidak wajar.

Hukuman tersebut, katanya, harus direkam dan di-share di grup WhatsApp para sales tersebut.

“Dihukum lari memutar alun-alun, push up, skotjam juga. Bahkan pernah disuruh makan garam dan terasi juga,” ungkapnya.

Ia mengaku bekerja di tempat tersebut sejak oktober 2016 lalu. Ia mengakui jika sejak awal bekerja sudah mendapat pemberitahuan soal penghargaan untuk yang berprestasi, dan hukuman untuk yang tidak melampaui target.

Ia sendiri mengaku pernah kena hukuman disuruh push up dan skotjam sebanyak 10 kali, lalu nulis 100-200 kali. Hal itu dianggap masih wajar.

Baca Juga:
Datang Menjenguk, Remaja di Probolinggo Malah Perkosa Pacarnya yang Sedang Sakit

Tak lama itu, Supervisor (SPV) diganti orang baru dan mulai ada hukuman yang dirasa tidak wajar, jika tidak target dalam penjualan. Seperti diberlakukan hukuman lari memutari alun-alun.

“Punisment macam-macam, tapi tidak sekejam dulu, misal dandan tidak wajar cowok pakai kerudung, pakai lipstik dan lai-lain,” bebernya.

Tetapi saat ada pergantian pimpinan punishment berat kembali diberlakukan, diantaranya lari 3 km, dan keliling alun-alun beberapa kali.

Baca Juga:
Bea Cukai Sebut Emas Arab 100 Gram Suarnati Ternyata Imitasi

“Kita disuruh juga makan jeruk nipis, mengunyah terasi, lalu juga makan garam satu sendok. Saya telah mengadu ke Polres Tuban,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo, menyatakan belum ada laporan polisi terkait dengan kasus persekusi tersebut. Namun ia mengakui ada pengaduan yang masuk atas nama tersebut.

“Korban melalui bantuan pendampingan, mengirim surat pengaduan secara tertulis mas. Yang diadukan yang disuruh lari keliling lapangan. Soal disuruh makan terasi kita tidak ada laporannya,” ujarnya. (Dil)

Komentar

Terbaru