Mengharukan! Aa Gym Ceritakan Detik-detik Sang Ibunda Hadapi Sakratul Maut

  • Selasa, 30 April 2019 - 15:21 WIB
  • Selebriti
Aa Gym dan ibunya

Aa Gym dan ibunya

MANAberita.com – DAI kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym menceritakan detik-detik sang ibunda saat menghadapi sakratul maut.

Cerita ini Aa Gym sebarkan lewat akun YouTube nya karena saat ini Aa Gym masih berada si Mekkah.

Yetty Rochayati Permana, ibunda Aa Gym, meninggal dunia Minggu (28/04) subuh.

Pada saat sang ibunda wafat, Aa Gym sedang berada di tanah suci Mekkah menunaikan ibadah umrah.

Melansir Tribun Lampung, Aa Gym menceritakan tentang detik-detik wafatnya sang ibunda.

Cerita ini diunggah di akun YouTube Aagym Official pada Senin (29/04) pagi.

Menurut Aa Gym, kepulangan ibunda sudah tampak beberapa isyaratnya pada waktu umrah bersama Februari 2019.

“Alhamdulillah rasanya diberi kesempatan Allah ada jalan sehingga bisa mendampingi menyempurnakan mendorong kereta umrah,” ujar Aa Gym.

Menurut dia, biasanya tidak mudah mendapat kesempatan untuk mendampingi ibunda sehubungan banyak amanah.

“Alhamdulillah dari awal sampai akhir bisa merasakan kebersamaan,” ucap Aa Gym.

Aa Gym merasa di hati pada saat itu adalah umrah terakhir kalinya. Aa Gym kembali berangkat umrah beberapa hari lalu.

“Kemarin ketika akan berangkat umrah, ibu yang sudah kurang enak badan, tetap berusaha keluar ke pintu untuk mengantarkan ketika akan berangkat memnuju Jakarta dan umrah. Rupanya itu petemuan terakhir. Ibu ingin melihat anaknya terakhir kalinya. Aa bisa melihat beliau melambaikan tangan terakhir kalinya,” kenang Aa Gym.

Dua malam lalu, Aa Gym mendapat kabar kondisi fisik ibunya sudah drop.

Baca Juga:
Kejam! Anak Mutilasi Ibu Kandung dan Masak Dagingnya

Pada saat itu ibunda Aa Gym tidak ingin dibawa ke rumah sakit untuk opname padahal dokter merekomendasikan agar ibunda Aa Gym dirawat di rumah sakit.

Pihak keluarga memutuskan menelepon Aa Gym yang sedang berada di Mekkah. Pihak keluarga meminta Aa Gym membujuk sang ibu agar mau dibawa ke rumah sakit.

“Ibu tidak mau diopname. Sempat ditelepon dari Mekkah membujuk beliau mau dirawat di RS. Izin Allah beliau mau dirawat di RS Hasan Sadikin,” kata Aa Gym.

Malam harinya sekitar pukul 10-11 malam, kata Aa Gym, ibundanya masih menelepon dirinya.

Pada saat itu ibunda bisa bicara normal menceritakan keadaannya yang lebih baik.

“Namun berita pagi harinya, rupanya Allah memanggil-Nya pulang,” ucap Aa Gym.

Baca Juga:
Terekam CCTV, Aksi Pencurian HP Warteg di Tanah Abang

“Menurut yang mendampingi, diawali jam 3 malam kedinginan bangun. Merasakan sekujur badan tidak nyaman, sakit, namun tetap berupaya tayamum karena biasa tahajud,” lanjut dia.

Di balik keterbatasannya karena fisik sedang tidak sehat, kata Aa Gym, ibunda tetap berusaha tahajud sambil berbaring.

“Namun pada waktu itulah semakin melemah. Di talqin ucapan Laa ila ha Illalah sampai bibirnya melemah namun tetap mengatakan kalimat Tahlil dan akhirnya tidak bernapas lagi kurang lebih jam 4.15. Tidak sempat menyelesaikan tahajudnya,” lirih Aa Gym.

Setelah itu kata dia, ada tim dokter berusaha membantunya namun sudah wafat.

“Memang pesan yang selalu diungkapnya bahwa ibunda tidak mau menyusahkan sama sekali anak-anaknya cucunya. Kalau mau wafat memohon pada Allah tidak menyusahkan,” imbuh Aa Gym.

“Berangkat menjelang magrib, pulang ke hadirat Allah menjelang subuh. Alhamdulillah banyak yang ikut menyalatkan, mendoakan. Begitu selesai, baru Allah menurunkan hujan. Masya Allah sempurna semuanya,” tuturnya.

Baca Juga:
Masya Allah! Diterjang Tsunami, Bayi Berusia 1 Bulan Ditemukan Selamat Tanpa Luka

Aa yang berada di tanah suci Mekkah selalu mengirimkan doa untuk ibunda.

“Ada yang bertanya mengapa Aa tidak pulang? Aa akan pulang pada waktunya. Penguburan tidak boleh dilambatkan karena itu anjuran Rasulullah SAW. Kalau harus menunggu Aa pulang ini tidak sesuai tuntunan Rasulullah,” Aa Gym menjelaskan.

Menurutnya, mungkin ibunda lebih menyukai Aa memperbanyak ibadah dan mengirim doa dari Baitullah yang mudah-mudahan lebih kuat dan lebih mustajab.

Aa Gym mengatakan, banyak hikmah yang ia dapat dari sang ibunda.

“Di masa usia tua nya ini, di balik sakit diabetnya, bangunnya selalu lebih awal dari anak-anaknya untuk tahajud. Aa setiap bangun sudah melihat beliau sudah salat. Semakin hari lebih banyak mengisi waktu membaca Alquran walaupun sebelah matanya sudah tidak bisa melihat karena sakit. Kalau berdoa sangat panjang,” ucap dia.

“Sedih sekali tidak bisa mendampingi ibu saat akhir hayat. Saat memandikan saat penguburan. Tapi ini takdir yang harus dijalani. Teringat pada waktu umrah kemarin kamar bersebelahan sehingga saat ini saat di Baitullah sangat sering terbayang,” ujar Aa Gym terbata-bata.

Baca Juga:
Mobil Sedot Tinja Pembawa Petaka, Netizen Justru Ngakak Dengan Hal ini

Aa Gym mengatakan ada hikmah dari setiap kematian. Pertama, kata dia, jangan pernah menyia nyiakan kebersamaan.

“Kita tidak pernah tahu kalau kita berpisah apakah akan bertemua lagi atau tidak. Jangan menyianyaiakan saat bersama keluarga, anak, orangtua, sahabat. Jadikan setiap pertemuan yang terbaik karena belum tentu ada perjumpaan lagi,” tuturnya.

Aa Gym menceritakan seperti yang ia alami sekarang.

“Kemarin berangkat (umrah) itu pertemuan terakhir. Sekarang Aa membayangkan betapa ibu walaupun menggunakan kursi roda tetap berusaha untuk keluar dari rumah melepas ingin melihat anaknya walaupun hanya di pintu memaksakan diri. Rupanya itulah tatapan terakhir, lambaian tangan terakhir dan tidak pernah ada lagi kejadian itu di dunia ini karena beliau sudah berada di alam lain,” jelasnya.

Kedua, jangan pernah menunda kewajiban karena kita tidak pernah tahu ada kesempatan atau tidak.

“Seketika Allah mengingatkan kewajiban seketika kita jalankan jangan ditunda jangan sampai ajal memotong kita dari kewajiban,” ucap Aa Gym.

Baca Juga:
Unggah Foto Putrinya, Dewi Sanca Dihujat Karena Caption ini, Netizen: Anak Sendiri Dikatain

Ketiga, kata Aa Gym, jangan menunda untuk tobat karena kita tidak tahu kapan mati. Menurutnya yang mengancam hidup kita cuma satu yaitu dosa-dosa kita.

“Kita seperti membesarkan memberi makan terus ular yang ular itu akan memakan kita. Itulah dosa,” kata Aa Gym.

Keempat, lanjut Aa Gym, jangan menganggap remeh maksiat karena jangan sampai kita mati berbuat dosa dan maksiat.

Hindari maksiat jangan sampai kita dimatikan dalam kemaksiatan.

Terakhir, menurut Aa Gym, jadikanlah waktu-waktu yang kita jalani ini hanya kebaikan.

“Mata lihat yang baik, telinga dengar yang baik, mulut bicara yang baik, berbuat yang terbaik dan hati yang baik, hati yang ikhlas,” kata dia. (Alz)

Komentar

Terbaru