Sempat Jadi Kontroversi dan Nyaris Diboikot, Inilah Sinopsis Film Dua Garis Biru

  • Sabtu, 13 Juli 2019 - 13:46 WIB
  • Sinopsis
Sinopsis film Dua Garis Biru

Sinopsis film Dua Garis Biru

MANAberita.com — FILM Dua Garis Biru tentang pendidikan seks untuk remaja rilis di bioskop-bioskop Indonesia hari ini, Kamis (11/07). Dara (Zara JKT48) dan Bima (Angga Yunanda) merupakan sepasang kekasih yang masih menjalani pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas.

Walaupun jauh dari kata sempurna, mereka saling melengkapi dan mengisi. Keluarga dan teman-teman mereka juga mendukung hubungan Dara dan Bima.

Kepercayaan orang-orang sekitar dan gejolak asmara yang sedang memuncak sepertinya membuat mereka berpikir pendek. Mereka melanggar batas pacaran yang menyebabkan Dara hamil.

Tidak hanya hubungan mereka yang menjadi berbeda, perlakuan teman dan keluarga juga berubah. Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di hadapan keluarga masing-masing.

Baca Juga:
Hubungan Seks 3 Kali Seminggu Bisa Bikin Cepat Kaya, Benarkah?

Selain Zara dan Angga, aktor dan aktris lain yang bergabung yaitu Cut Mini, Arswendy Bening Swara, Dwi Sasono, Lulu Tobing, rachel Amanda, Maisha Kanna, Shakira Jasmine dan Ligwina Hananto.

Sutradara dan penulis Gina S. Noer. Film berdurasi 103 menit ini berada dalam kerja sama studio produksi Starvision dan Wahana Kreator. Saat trailer yang diunggah di akun Youtube StarvisionPlus rilis, sempat terjadi kontroversi terkait cerita dalam film.

Melansir Tirto melalui Antara, Gina selaku sutradara menyatakan ada kemungkinan ketakutan saat melihat trailer yang sepenggal tersebut. Gina berharap saat menonton nanti, masyarakat bisa terhibur.

Baca Juga:
What? Acara ‘Karma’ Ternyata Cuma Settingan? Ini buktinya!

“Bisa relate dengan karakter-karakternya, kontroversi tersebut bisa hilang.”

Sutradara yang juga penulis buku ini menyatakan bahwa film ini sebagai wadah diskusi tentang seks dan perikahan dini yang masih tabu di Indonesia. Gina juga mengungkapkan bahwa film merupakan media yang bagus untuk menyebarkan kesadaran pentingnya pendidikan seks.

Dalam film, pendidikan bisa dikemas secara menyenangkan dan mengunggah secara emosional. (Alz)

Komentar

Terbaru