Salah Kirim ke Kakak Kelas, Video Syur Siswi SMP di Mojokerto Beredar Luas di Sosmed

  • Rabu, 09 Oktober 2019 - 16:41 WIB
  • Viral
Ilustrasi

 

Ilustrasi

MANAberita.com —TINDAKAN siswi SMP Negeri di Mojokerto, Jawa Timur ini membuat geger. Dia bermaksud mengirim video syur ke pacarnya, namun ternyata salah kirim dan justru beredar di media sosial (medsos).

Akibatnya, video syur ini beredar di grup-grup WhatsApp (WA) sejak dua pekan terakhir. Mirisnya, penghuni grup tersebut mayoritas merupakan pelajar SMP.

Melansir Sindonews, video berdurasi 8 detik itu mempertontonkan alat vital seorang perempuan. Beredar kabar, pemeran video tersebut merupakan siswi yang masih duduk di bangku Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Kutorejo, Mojokerto.

“Video itu beredar di grup WhatsApp kakak kelas. Saya tidak tahu yang menyebarkan, tapi itu (video syur) sudah beredar sejak Kamis (03/10) pekan kemarin,” ujar salah seorang siswa yang enggan disebutkan identitasnya.

Baca Juga:
Update Sebaran Kasus Corona RI, Jakarta Sumbang Kasus Terbanyak

Menukil Sindonews, video itu tanpa sengaja tersebar ke publik. Berawal saat pemeran video syur itu salah mengirim video. Pemeran video itu hendak mengirimkan rekaman video tersebut ke pacarnya yang dikenal lewat media sosial Facebook.

Namun, ternyata dia salah mengirimkan video tersebut ke pria lain yang merupakan kakak kelasnya di sekolah. Akibat kecerobohannya itu, video tersebut dengan kurun waktu yang cukup singkat kemudian viral di grup-grup WhatsApp. Meski belum diketahui kebenaran kabar itu.

“Dengar-dengar memang salah kirim ke kontak WhatsAap. Akhirnya viral bahkan pihak sekolah juga sudah tahu,” jelasnya.

Baca Juga:
Baru Seminggu Menikah, Pria Muntilan ‘Ditinggal’ Istri Bulenya

Tersebarnya video syur itupun sudah masuk ke telinga pihak sekolah. Bahkan, seorang sumber menyebutkan jika pihak sekolah sudah memanggil dan mengklarifikasi kebenaran video tersebut.

“Sudah dipanggil anaknya sama pihak sekolah, waktu itu juga didampingi sama orang tuanya,” katanya.

Bahkan, pascainsiden tersebut pihak sekolah mengeluarkan kebijakan untuk mengeluarkan siswi tersebut. Namun, orang tua korban menolak dan tetap meminta agar anaknya menimba ilmu di sekolah tersebut. Meski akhirnya siswi tersebut tetap mendapatkan sanksi dari sekolah. (Dil)

Komentar

Terbaru