Klaim Rugi Karena Telat Masuk Hanggar Malinau, Dirut Smart Cakravala Aviation : Seharusnya Terparkir Per 1 Januari 2022

MANAberita.com – PT SMART Cakravala Aviation mengklaim rugi karena Susi Air belum meninggalkan Hanggar Malinau, Kalimantan Utara, saat pesawat milik perusahaan seharusnya mulai terparkir per 1 Januari 2022.

“Kami sudah menunggu sejak 1 Januari 2022 yang mana seharusnya menjadi hak kami, akan tetapi karena tidak ada upaya kooperatif dari penghuni sebelumnya, sehingga kami dirugikan,” ungkap Direktur Utama Smart Cakravala Aviation Pongky Majaya.

Melansir CNNIndonesia.com,  ia menerangkan tiga pesawat milik Smart Cakravala Aviation seharusnya dapat melakukan proses pemeliharaan sejak bulan lalu di Hanggar Malinau. Tetapi, proses perawatan akhirnya dilakukan di tempat lain.

“Setidaknya sudah tercatat tiga pesawat kami yang gagal perawatan sejak Januari 2022 dan terpaksa kami melakukan perawatan di fasilitas kami di Singkawang dan di Nabire,” paparnya.

Terpisah, Direktur Smart Cakravala Aviation Winarso mengatakan belum ada kepastian kapan pesawat milik perusahaan dapat menempati hanggar tersebut. Selain itu, belum ada mengenai ganti rugi dari Kabupaten Malinau karena pesawat milik Smart Cakravala Aviation belum dapat menempati hanggar sampai sekarang.

“Belum ada janji apa-apa,” ucap Winarso.

Sekretaris Perusahaan Susi Air Nadine Kaiser mengakui masih ada pesawat milik perusahaan di Hanggar Malinau. Pesawat tersebut belum bisa dipindahkan karena sedang proses perawatan.

Baca Juga:
Diduga Orang Tuanya Lengah, Balita 2 Tahun Tewas Dimakan Buaya Peliharaan Keluarganya

“Untuk sementara, pesawat air tractor kami masih di hanggar karena di tengah long maintenance. Kami sudah datangkan maintenance manager kami dari Sentani serta beberapa engineer senior kami dari seluruh Indonesia ke Malinau untuk bantu proses pindahan,” ungkap Nadine.

Ia belum bisa memastikan kapan pesawat tersebut bisa dipindahkan dari Hanggar Malinau. Pasalnya, Susi Air juga masih menunggu proses perawatan selesai.

“Kami masih tunggu maintenance report dan safety & quality report karena hal ini sangat serius di bidang aviasi. Tools yang sudah dikalibrasi dan dipegang orang yang tidak punya otoritas harus dikalibrasi ulang,” jelas Nadine.

Baca Juga:
Kemlu RI Buka Suara Terkait 9 WNI Terjebak di Ukraina

Namun, Nadine juga tak bisa memastikan pesawat Susi Air akan dipindahkan ke mana. Hal yang pasti, manajemen masih fokus agar pelayanan publik untuk 11 rute dari dan ke Malinau tidak terganggu.

“Terkait pindah ke mana, nanti kami lihat berbagai kemungkinan yang ada,” tutur Nadine.

[SAS]

Komentar

Terbaru