Intip Kehebatan Teknologi Pesawat Kiamat AS Penangkal Nuklir

MANAberita.com – AMERIKA Serikat (AS) dilanda kekhawatiran. Hal itu dikarenakan adanya ancaman serangan nuklir Rusia dan baru-baru ini Negeri Paman Sam mengoperasikan Pesawat Kiamat atau Doomsday Plane.

Dilansir dari Daily Mail melalui Okezone.com, Jumat (4/3/2022), Pesawat Kiamat tersebut merupakan versi utama dari Air Force One atau pesawat kepresidenan AS.

Disebutkan bahwa Boeing 747 E-4B itu dirancang untuk melindungi pejabat tinggi pemerintah AS dari serangan nuklir.

Pesawat tersebut membawa peralatan khusus dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja, di mana saja di dunia, dan mendukung analis dan ahli strategi dalam penerbangan.

Doomsday Plane dapat mengisi bahan bakar di udara dan tetap mengudara dan beroperasi selama 35,4 jam dalam satu tugas, dan dapat beroperasi dalam penerbangan selama seminggu penuh tanpa perlu mendarat.

Baca Juga:
VIRAL! Sepasang Sejoli Mesum di Toilet Mushola Jonggol Bogor

E-4B sendiri, dioperasikan oleh First Airborne Command and Control Squadron dari 595th Command and Control Group, dikoordinasikan oleh United States Strategic Command dan ditempatkan di dekat Omaha, Nebraska, di Offutt Air Force Base.

Desain pesawat dimaksudkan untuk bertahan dari gelombang elektromagnetik dengan semua sistem yang utuh, menariknya masih menggunakan instrumen penerbangan analog tradisional karena terbukti lebih kuat dalam menghadapi nuklir.

Pesawat Doomsday mampu beroperasi dengan awak terbesar dari semua pesawat dalam sejarah Angkatan Udara AS, dengan 112 orang, baik personel penerbangan maupun misi.

Baca Juga:
Tak Sampai Setahun, Nikita Mirzani Lepaskan Hijabnya, Ternyata Alasannya…

Pesawat-pesawat itu, dilengkapi dengan peralatan khusus termasuk antena kawat yang dapat membuat presiden tetap berkomunikasi dengan armada kapal selam nuklir, bahkan jika komunikasi berbasis darat telah dihancurkan.

Armada E-4 pertama kali dioperasikan pada 1970-an selama Perang Dingin. Diyakini pesawat ini adalah cara terbaik untuk menjaga keamanan presiden jika terjadi serangan nuklir.

[SAS]

Komentar

Terbaru