Rusia Akui Pakai Rudal ‘Neraka’ Termobarik di Ukraina, Menteri Pertahanan Inggris: Rusia Gunakan Sistem Senjata TOS-1A di Ukraina

MANAberita.com – KEMENTERIAN Pertahanan Inggris menyatakan Rusia telah mengonfirmasi penggunaan rudal ‘neraka’ termobarik untuk menyerang Ukraina. Senjata yang dipakai merupakan peluncur roket dengan sistem TOS-1A dengan daya hancur tinggi.

Rudal termobarik juga dikenal sebagai bom vakum. Penggunaannya membutuhkan pasokan oksigen yang cukup sehingga tidak bisa dipakai di dalam air, di dalam ruangan tertutup dan di kondisi cuaca buruk.

Melansir CNN Indonesia, Amerika Serikat pernah menggunakan bom termobarik pada perang Vietnam. Rusia juga memakainya ketika menginvasi Afghanistan.

“Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina. TOS-1A merupakan roket termobarik, menciptakan efek bakar dan ledakan,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di akun Twitter mereka.

Akan tetapi, pihak Kementerian Pertahanan belum mengatakan lokasi dan waktu penggunaan rudal termobarik oleh Rusia. Seorang Juru Bicara ketika dihubungi The Independent pun tidak bisa memberi jawaban.

Kabar penggunaan rudal termobarik juga disampaikan oleh Pentagon. Namun, mereka tidak mengonfirmasi waktu penggunaannya.

Baca Juga:
Nggak Pede Bau Ketiak? Minuman Alami Ini Terbukti Ampuh Singkirkan Aroma Tak Sedap Itu!

Selain rudal termobarik, Rusia juga dikabarkan menggunakan bom cluster yang menyebabkan lubang bom lebih kecil namun area kerusakannya lebih besar.

Amnesty International mengabarkan bom kluster digunakan Rusia dan menyebabkan seorang anak dan dua orang dewasa tewas di sebuah sekolah anak-anak di Timur Laut Ukraina.

Bom vakum atau senjata termobarik bekerja dengan menyedot oksigen sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi. Bom vakum bisa berbentuk beberapa ukuran, mulai dari granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat diluncurkan dari jet tempur.

Baca Juga:
Heboh! Video Syur 8 Detik Diduga Mirip Syahnaz Sadiqah dan Rendy Kjaernett Tersebar di Twitter

AS menggunakan bom termobarik saat Perang Vietnam 2 pada 1955. Sedangkan Uni Soviet menggunakan senjata tersebut selama perang di Afghanistan pada 1979.

Daya ledak bom termobarik sangat dahsyat yaitu menghasilkan awan plasma yang mencapai suhu antara 2.500-3000 Celcius, dan menciptakan ledakan suhu tinggi yang lebih lama dari bom biasanya.

[sas]

Komentar

Terbaru