Diduga Rakit Petasan Sambil Merokok, Ledakan Dahsyat di Blitar Hancurkan 25 Rumah

MANAberita.com – TIM Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur menemukan sisa-sisa puntung rokok di dekat sumber ledakan petasan di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.

Polisi menduga ledakan tersebut diakibatkan korban merakit petasan sambil merokok.

“Karena mereka tidak profesional ya. Jadi saat meracik tidak aman, sambil merokok hingga terjadi ledakan hebat akibat black powder kena percikan api rokok,” kata Kapolresta Blitar AKBP Argowiyono, dikutip dari detikJatim, Senin (20/2).

Di sekitar lokasi ledakan, polisi juga menemukan tiga panci yang diduga berisi bahan peledak. Dandim 0808 Blitar Letkol Inf Dwi Sapto mengatakan ada tiga bahan peledak yang memicu ledakan, yakni black powder (bubuk mesiu) dicampur sulfur dan serbuk gandum, sehingga akan meledak jika terdapat percikan api dalam sesaat.

“Yang terjadi di sini ini ada ledakan sesaat. Dugaan memang pembuatan mercon. Daya ledaknya dari low mengarah ke high explosive karena ledakan terdengar sampai radius 10 km,” ucapnya.

Baca Juga:
Pasukan Israel Membunuh Pria Palestina Selama Penggerebekan di Tepi Barat Yang Telah Diduduki, Kenapa?

Sebelumnya, ledakan keras yang diduga berasal dari petasan menghancurkan 25 rumah di Dusun Saeng, Blitar.

Polisi menyebutkan korban ledakan tercatat ada 4 orang tewas dan 23 orang luka-luka. Salah satu korban luka merupakan bayi berusia 4 bulan.

Korban tewas berjumlah empat orang merupakan satu keluarga. Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, satu korban atas nama Darman ditemukan dalam kondisi utuh.

Baca Juga:
Sekarang Pakistan Harus Khawatir Tentang Ekonomi Akibat Rekor Banjir Yang Melanda

Sementara tiga korban lainnya yang merupakan anak dan keponakan Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa teridentifikasi dengan potongan tubuh yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan.

Menurut warga sekitar, Darman dan anak-anaknya punya kebiasaan membuat petasan tiap Ramadan.

(sas)

Komentar

Terbaru