Manaberita.com -Menanam cabai di rumah kini semakin diminati masyarakat urban sebagai aktivitas yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat. Selain menjadi alternatif untuk mengisi waktu luang, kegiatan ini juga dapat mendukung kemandirian pangan keluarga.
Untuk memulai budidaya cabai di rumah, tidak diperlukan lahan yang luas. Pot kecil dan halaman sempit pun sudah cukup. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan media tanam. Pot dengan lubang drainase sangat dianjurkan agar air tidak menggenang dan menyebabkan akar busuk. Media tanam ideal terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1.
Setelah media tanam siap, tahap selanjutnya adalah menanam bibit cabai. Bibit disebar di permukaan media dengan jarak 5–10 cm, lalu ditutup tipis dengan tanah dan disiram hingga lembap. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak rusak atau mengering sebelum tumbuh.
Perawatan rutin menjadi kunci keberhasilan budidaya. Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari, terutama saat cuaca terik. Pemupukan secara berkala dengan pupuk organik atau anorganik juga penting untuk menjaga nutrisi tanaman. Selain itu, petani rumahan juga perlu rutin memeriksa keberadaan hama atau penyakit dan bisa menggunakan pestisida alami sebagai solusi ramah lingkungan.
Beberapa langkah tambahan seperti penyulaman—yakni mengganti bibit yang mati—dan pemangkasan daun tak produktif dapat merangsang pertumbuhan cabai lebih maksimal. Dengan perawatan yang tepat, tanaman cabai akan tumbuh subur dan menghasilkan buah dalam waktu beberapa bulan.
Cabai bisa dipanen saat warnanya sudah matang, biasanya merah cerah untuk jenis cabai merah. Waktu panen terbaik adalah pagi hari setelah embun mengering, agar kualitas hasil tetap terjaga.
Dengan metode yang sederhana namun efektif ini, menanam cabai bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan produktif di rumah. Tak hanya menghemat pengeluaran dapur, hasil panen juga lebih segar dan bebas bahan kimia berbahaya. (net/aa)