HMI Penentu Arah Kiblat Umat dan Bangsa

  • Selasa, 18 Juli 2017 - 22:07 WIB
  • Religius
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

MANAberita.com – SEJAK didirikan pada tahun 1947 HMI sebagai darah daging umat islam dan anak kandung ibu pertiwi bangsa ini, serta bagian internal dari keluarga besar bangsa indonesia, memposisikan diri sebagai kawah candra dimuka terhadap kader-kader umat maupun kader bangsa. HMI harus senantiasa berupaya menciptakan prestasi kekinian dan futuristik maka akan menjadikan HMI senantiasa relevan terhadap kepentingan umat dan bangsa. HMI saat ini harus bisa meramu langkah-langkah strategis mau pun taktis dalam konteks nasional maupun internasional.

Universitas PGRI Palembang adalah salah satu Universitas terbesar di kota Palembang dan menjadi kebanggan masyarakat sumatera selatan pada umumnya akan tetapi banyak sekali organisasi yang selalu membawa nama Universitas PGRI Palembang diluaran sana dan selalu menjadi tolak ukur tentang betapa besarnya suatu perguruan tinggi (Universitas) dilihat dari kegiatan-kegiatan mahasiswanya seberapa besar berperan didalam dunia masyarakat yang ada dikota palembang khususnya dan masyarakat sumatera selatan umumnya.

Penulis: Viko Ramadhan

Kehadiran HMI Komisariat Universitas PGRI Palembang adalah untuk berperan dalam mempromosikan universitas dan membantu dari program-program universitas yang bisa disinergikan dengan program kerja HMI Komisariat Universitas PGRI Palembang. Telah lebih dari 22 tahun HMI Komisariat Universitas PGRI Palembang menjadi wadah kawah candra dimuka dan menjadi organisasi yang bebas dari kolonialisme dan imperalisme, selama itulah kita sebagai kader umat dan kader bangsa berupaya melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan siklus perkaderan akan tetapi masih sangat banyak kendala dan kelemahan terhadap pencapaian keparipurnaan cita-cita organisasi insan cita ini, baik secara internal maupun eksternal.

Secara internal tantangan kita dalam fase organisasi selalu di dorong dan di interfensi oleh berbagai syndrome elemen insan cita yang selalu menghambat kita dalam pecapaian kelaripurnaan cita-cita organisasi sebagai masyarakat yang adil dan makmur. Secara eksternal kita senantiasa diharapkan pada persaingan global yang cenderung ekspoloitatif terhadap kepentingan-kepentingan dari berbagai syndrome elemen insan cita. Begitupun dengan kondisi kader kita sampai hari ini masih belum menampakan perannya dalam dinamika politik civitas akademika.

Secara kuantitas, jumlah kader kita HMI Komisariat Universitas PGRI Palembang sampai hari ini hampir mayoritas mendominasi dari berbagai program studi di setiap fakultas Universitas PGRI Palembang namun belum memberikan kontribusi yang maksimal dalam berbagai aspek, dengan belum maksimalnya kontribusi kader HMI Komisariat Universitas PGRI Palembang sebagai elemen terbesar dalam civitas akademika di Universitas PGRI Palembang yang tercinta dan harapan terwujudnya *masyarakat madani (civil society)* seperti yang di istilahkan oleh CakNur yang dalam misi suci HMI disebut “masyarakat adil dan makmur” masih jauh dari harapan.

Ditengah berbagai tantangan dan kekurangan yang kita hadapi masih terdapat *kesadaran* diskurif dari elemen-elemen jiwa kader untuk melakukan terobosan-terobosan yang futuristik dan relevan. Terobosan-terobosan tersebut berangkat dari *kesadaran setiap kader* untuk mencapai keparipurnaan cita-cita organisasi yang merupakan kiblat inspirasi bagi setiap organisasi civitas akademika dan kader yang terbesar di setiap elemen organisasi di Universitas PGRI Palembang.

Baca Juga:
Pemimpin Muslim Meningkatkan Kewaspadaan Setelah ‘Insiden Kebencian’ di Masjid Kanada

Kontadiksi dari beberapa hal diatas di era globalisasi yang multi dimensional dewasa ini yang membawa implikasi yang berunjuk kepada sikap budaya mode yang konsumtif hura-hura daripada mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa seakan-akan kehilangan arah dan tujuan dimana peran mahasiswa sebagai *agent of change*, *agent of social control*, dan *agent of solver* seakan-akan tenggelam oleh hingar-bingar oleh perubahan zaman,begitupun juga dengan fungsi dari mahasiswa itu sendiri dimana jargon sebagai *”poiner perubahan, pembaharuan, perbaikan (agent of change, agent of social control, dan agent of solver)”* dan juga sebagai penentu arah perjuangan umat dan bangsa.

Ringkasan Gagasan – (Viko Ramadhan, 2017)

Komentar

Terbaru