MANAberita.com – KAPOLRI Jendral Tito Karnavian mencurigai adanya ‘aktor intelektual’ yang menyuruh siswa SMK berinisial MFB (18) menyiarkan kebencian dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo dan dirinya melalui media sosial. Oleh karena itu Tito meminta aparat Polda Sumatera Utara untuk menyelidiki lebih dalam mengenai kasus ini.
“Kalau seandainya dia disuruh orang lain, berarti dia hanya bumper, supaya kalau ketangkap ‘oh anak-anak’. Tapi, kita lihat, apakah di belakangnya ada orang yang menyuruh dia, motifnya apa,” kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017).
Dilansir Suara.com, Tito mengatakan bahwa orang tua MFB merupakan anggota salah satu organisasi massa yang telah dibubarkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dibalik aksi MFB ada kemungkinan terdapat ‘aktor intelektual’ yang bermotif politik.
“Itu masih diselidiki, yang jelas, saya selaku Kapolri menyesalkan ada sosok generasi muda yang memiliki karakter yang tidak tepat untuk pembangunan bangsa ini,” sesalnya.
MFB ditangkap di rumahnya, Jalan Kecamatan Medan Timur, Kota Medan, oleh aparat Polda Sumut, Jumat (18/8) pekan lalu bersama barang bukti berupa dua unit komputer jinjing yang diduga digunakan tersangka untuk mengedit foto Jokowi dan Tito.
Dari hasil penyelidikan, Tito menerangkan bahwa tersangka membuat akun media sosial tersebut dengan mengambil jaringan internet milik tetangganya secara ilegal.
Dalam akun media sosialnya tersebut MFB mengatakan, akan merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dengan menginjak foto Presiden Jokowi dan mengedit gambar kepala Tito yang diikat oleh tali dengan lidah yang menjulur keluar. (neny)