MANAberita.com – Bupati OKU Timur Kholid Mawardi prihatin dengan terjadinya serangan hama wereng pada areal tanaman padi di daerahnya. Ia berharap petani tetap bersabar dan disisi lain pemerintah daerah melalui dinas terkait akan berupaya melakukan pencegahan untuk musim tanam berikutnya.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten adalah memutus siklus hidup hama wereng dengan cara mengganti benih dan jenis tanaman yang anti hama wereng.
“Hari ini kita melakukan Program tanam jagung hibrida di lahan sawah. Kita mesti bergerak cepat untuk mengatasi kesulitan petani akibat serangan hama wereng ini. Program ini untuk mereduksi sekaligus mencegah munculnya hama serupa di waktu yang akan datang,” ujar Kholid saat melakukan tanam Jagung Hibrida di Desa Sido Rahayu Kecamatan Belitang, Kamis (03/08).
Kholid memaparkan program ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian sebagai langkah memutus siklus hidup hama wereng serta perbaikan struktur tanam. Menurutnya, saat terjadi serangan hama yang satu itu, pihak penyuluh dari Dinas Pertanian telah turun ke lapangan. Meski demikian laju serangan tidak terbendung. Meski demikian Bupati berpesan agar para petani tetap mengikuti instruksi dari pihak Dinas Pertanian.
“Walau serangan hama tidak terlalu massif, namun kita tidak bisa tinggal diam. Tujuan kita tentu saja untuk kesejahteraan petani menuju Kemandirian Pangan Kabupaten OKU Timur,” jelas Bupati.
Sementara itu, Ir Ruzuan Efendi Kepala Dinas Pertanian OKU Timur mengatakan bahwa program ini dilakukan setelah urun rembug dengan kelompok-kelompok tani salah satunya kelompok tani Sri Mulya.
“Kita berharap para petani dapat memanfaatkan program ini, bibit jagung kita siapkan. Ke depan kita sedang merencanakan menyiapkan pupuknya juga. Selain jagung, gerakan untuk memutuskan siklus hama wereng ini yang telah dilakukan adalah penanaman palawija dan perikanan di lahan sawah petani,” jelas Ruzuan.
Kepala Dinas Pertanian Ruzuan mengungkapkan, untuk melakukan pencegahan hama wereng pada musim tanam berikutnya, pihaknya akan terus melakukan rembug bersama kelompok petani. Paling tidak untuk menyerap aspirasi dan masukan dari petani.
“Sawah yang ditanami padi terus menerus sangat rentan terserang hama wereng. Memang seharusnya, para petani menerapkan pola tanam padi-padi-palawija,” ujar Ruzuan.