MANAberita.com – TAHUN baru masehi sebentar lagi tiba, namun puluhan pedagang terompet sudah berjajar di pinggir jalan menjajakan benda bersuara keras itu. Ada yang perlu Anda waspadai jika ingin membelikan terompet bagi anak-anak Anda, yakni penularan penyakit difteri bisa terjadi melalui alat tersebut.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium itu masih jadi wabah di beberapa daerah hingga saat ini. Penularannya melalui udara yang disebarkan oleh bersin penderita, kemudian dihirup orang lain yang sehat.
Lalu bagaimana terompet bisa menularkan difteri pula? Menurut dr. Arifianto Apin, seorang spesialis anak di RSUD Pasar Rebo, hal itu memungkinkan dari berapa cepat penderita dan orang sehat menggunakan terompet yang sama.
Jadi misalnya ada penderita difteri yang meniup terompet, lalu tak lama terompet itu ditiup juga oleh orang lain, maka penularan bisa saja terjadi melalui media air liur yang mengandung bakteri dan tertinggal di terompet.
“Anak-anak cenderung lebih mudah tertular karena sistem kekebalan atau imunitas tubuhnya tidak sebaik orang dewasa. Mereka lebih mudah sakit. Faktor imunitas ini juga
dipengaruhi oleh status vaksinasinya,” kata dr. Apin, dilansir Dream.co.id.
Akan tetapi menurut dia penularan lewat udara secara langsung lebih cepat. Saat penderita melepaskan bakteri ke udara, lewat bersin atau dahak, itu terhirup dan menulari orang lain.
Bakteri akan langsung masuk ke sistem pernapasan, karena difteri memang penyakit yang menyerang pernapasan. Anak-anak yang belum vaksin akan lebih mudah tertular. (Dil)