Ciptakan Alat Deteksi Zat Haram, Ilmuwan Indonesia Dapat Penghargaan Saudi

  • Jum'at, 12 Januari 2018 - 10:21 WIB
  • Religius
Profesor Jaswir Berhasil Menemukan Pendeteksi Zat Haram (Foto: Arab News)
Profesor Jaswir Berhasil Menemukan Pendeteksi Zat Haram (Foto: Arab News)

MANAberita.com – PROFESOR Irwandi Jaswir asal Indonesia meraih penghargaan internasional Raja Faisal 2018 atas jasa kepada Islam. Irwandi dianggap berkontribusi pada pengembangan ” ilmu kehalalan” yang berkaitan degan makanan.

Melansir @manaberita dari laman Arab News melaporkan, riset Jaswir mengembangkan metode baru untuk menganalisis zat yang digunakan dalam pembuatan ” Makanan Halal Alternatif” .

Selain itu, Jaswir kolaborasi untuk mengembangkan metode baru yang dapat mendeteksi dengan cepat zat non-halal dalam makanan. Jaswir menyebut alat yang dapat mendeteksi alkohol atau lemak babi dalam makanan secara cepat itu dengan nama Portable Electronic Nose.

Baca Juga:
Tak Hanya Indonesia, Masyarakat Malaysia Rupanya Juga Tak Suka Lucinta Luna, Ini Alasannya

Jaswir merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor pada 1992. Dia kemudian melanjutkan master di bidang Ilmu Bioteknologi dan Makanan pada 1996. Gelar doktor diperolehnya pada 2000 dari Universitas Putra di Malaysia.

Penghargaan Internasional Raja Faisal yang diadakan sejak 1979 itu juga diberikan kepada sejumlah orang yang berjasa pada studi keislaman, bahasa Arab dan sastra, kedokteran, dan ilmu pengetahuan.

Di tahun ini, penghargaan Raja Faisal bidang studi keislaman diberikan kepada Prosefor Bashar Awwad asal Yordania. Awwad dinilai telah memberikan pandangan historis dan geografis yang luas dalam menyunting sejumlah studi hadis dan sejarah.

Baca Juga:
Unggah Foto ini, P!nk Justru Disarankan Netizen Indonesia Beli Sambal Terasi

Selain itu, ada pula Profesor Chokri dari Tunisia yang dianugerahi penghargaan untuk bahasa Arab dan Sastra. Mabkhout dikenal dalam memperlakukan dan menganilisa manuskrip biografi Arab.

Sementara itu untuk bidang pengobatan, Profesor James P. Allison diberi penghargaan karena kontribusinya mengembangkan imunoterapi kanker.

Adapun Profesor Sir John M. Ball dari University of Oxford, menganugerahi penghargaan ilmu pengetahuan atas kontribusi dan terobosannya terhadap persamaan diferensial parsial nonlinier, kalkulus variasi, dan sistem dinamik. (Int)

Komentar

Terbaru