2. Yakinlah bahwa semakin besar dan banyak cubaan yang Allah turunkan kepada kita, makin besar pula pahala dan sayang Allah yang akan dilimpahkan kepada kita. Dengan syarat, kita dapat menyelesaikan setiap ujian hidup itu secara baik
Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cubaan. Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Dia mengujinya. Barang siapa yang rela menerimanya, dia mendapat keredhaan Allah, dan barang siapa yang murka, maka dia pun mendapat kemurkaan Allah” (H.R.Tirmidzi).
3. Yakinlah bahwa ujian itu akan menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita kerjakan
Abu Said dan Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahawa Nabi saw. bersabda: “Seorang muslim yang ditimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya (H.R. Bukhari dan Muslim).
4. Selalulah untuk berfikir positif bahwa apapun yang menimpa diri kita akan menjadi kebaikan
Abu Yahya Shuhaib bin Sinan r.a. berkata, bahawa Rasulullah saw bersabda: “Sungguh menakjubkan sikap seorang mukmin itu, segala keadaan dianggapnya baik dan hal ini tidak akan terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka itu lebih baik baginya, dan apabila ditimpa penderitaan, dia bersabar, maka itu lebih baik baginya.”(H.R.Muslim).
5. Yakinlah bahwa setelah kita ditimpa kesulitan, maka akan ada kemudahan
Fakta menunjukkan bahawa idea – idea yang hebat sering muncul ketika kita berada di puncak kesulitan. Contohnya, banyak mahasiswa dapat mengarang jawapan walaupun pada saat menghadapi soalan peperiksaan yang sukar. ( Saya sering mengalaminya ketika peperiksaan akhir semester).
Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Alam Nasyrah 94: 5- 6).
6. Selalu optimistik bahwa kita boleh menyelesaikan setiap ujian hidup yang Allah berikan, kerana Allah tidak akan memberikan ujian hidup di luar kemampuan hamba-Nya
Optimis dapat melahirkan tenaga yang tersembunyi dalam diri kita, kerana itu optimis boleh menjadi bahan bakar untuk menyelesaikan segala persoalan.
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan hambanya itu. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 286).
7. Menghadapi ujian hidup dengan usaha dan doa
Kerah segala ikhtiar untuk menyelesaikan ujian hidup dan follow-up usaha itu dengan doa.
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S. Alam Nasyarh 94 : 7 – 8). Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Aku kabulkan doamu.” (Q.S. Al-Mu’min 40: 60).
Itulah tujuh tips untuk menghadapi berbagai ujian hidup.
Apa pun perkara yang menimpa diri kita, Insyaallah ia akan menjadi kebaikan kalau dihadapi dengan sikap positif, optimistik, ikhtiar yang maksimum dan diikuti dengan doa.
Sesungguhnya pertolongan Allah akan turun kalau kita berada dipuncak ujian. Untuk itu, jadikanlah ujian hidup sebagai tangga untuk meraih pertolongan Allah SWT. (Int)