MANAberita.com — JIKA sebelumnya @MANAberita memuat sebuah berita dengan judul ‘Diduga Mengalami Pencurian Organ, Jenazah Pria ini Dipenuhi Bekas Jahitan, Keluarga Histeris’ ternyata menguak beberapa fakta mengejutkan.
Kasus pembunuhan terhadap seorang pria bernama Geraldy Payow ini viral setelah beredar video keributan di rumah sakit RSUP Kandou karena pihak keluarga menduga bahwa organ tubuh Geraldy telah dicuri setelah melihat jahitan panjang pada tubuhnya.
Bahkan, beberapa ada yang berteriak meminta organ tubuh pria bertato itu agar dikembalikan. Namun, akhirnya terkuaklah fakta mengenai peristiwa ini. Termasuk jika Geraldy merupakan korban penikaman.
Dilansir dari Tribun Manado, Geraldy tewas usai ditikam pria yang diduga temannya JT (22) dan JR (16) di dalam sebuah kos-kosan pada Sabtu (21/4/2018) pukul 18.00 Wita kemarin. Korban mengalami luka penusukan pundak kanan, dada kiri, dan lengan kiri korban.
Geraldy akhirnya meninggal dunia. Guna penyelidikan, korban akhirnya di otopsi. Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Manado Kombes FX Surya Kumara sendiri menegaskan jika proses otopsi ini sudah sesuai dengan prosedur serta persetujuan keluarga. Selang beberapa jam kejadian berdarah ini, pihak kepolisian akhirnya menangkap pelaku.
Surya pun menambahkan jika kedapatan ada yang menghalangi proses otopsi maka bisa dituntut. “Jika ada yang menghalangi akan dituntut sesuai dengan ketentuan,” tukas Surya.
Mengenai luka bekas jahitan disekujur tubuh Geraldy, tim @MANAberita akhirnya melakukan penelusuran mengenai proses otopsi.
Dilansir dari Hellosehat.com, dalam proses otopsi, mulanya para dokter akan melakukan pemeriksaan eksternal tubuh, semua fakta mengenai kondisi tubuh direkam dan dicatat. Mulai dari tinggi dan berat badan, bentuk gigi, warna mata, goresan atau bekas luka, hingga tato atau tanda lahir yang bisa dijadikan sebagai bukti identitas. Rekaman bisa dengan menggunakan kamera foto sebanyak dan seakurat mungkin melingkupi keseluruhan detil tubuh.
Setelah itu dilakukan bedah internal. Pembedahan mayat dilakukan untuk memeriksa kondisi organ dalam tubuhnya. Misalnya untuk melihat adanya residun kandungan racun atau residu zat lain dalam jantung, paru, ginjal, hati, hingga isi perut yang mungkin menjadi penyebab kematiannya. Pembedahan juga dilakukan untuk melihat adanya kerusakan organ untuk memastikan penyebab kematiannya jika tidak ditemukan residu zat mencurigakan.
Pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan besar di badan mayat berbentuk huruf Y atau U, dimulai dari kedua sisi bahu hingga ke daerah tulang pinggul. Tujuannya untuk bisa mencapai organ dalam dari tubuh. Kulit dan jaringan di bawahnya dipisahkan, sehingga tulang rusuk mayat dan ruangan di daerah abdomen atau bagian tengah tubuh terlihat jelas.
Dan tentang organ dalam, pihak rumah sakit akan mengembalikan jika otopsi sudah selesai. Biasanya, organ-organ ini akan dijahit kembali dan dikembalikan kepada keluarga korban.
Jika mengingat video sebelumnya, dapat dipastikan jika pihak rumah sakit telah melakukan proses otopsi sesuai prosedur pada Geraldy dan tidak ada anggota tubuh yang dicuri. (Dil)