MANAberita.com — SEBELUMNYA, publik dikejutkan dengan kabar seorang gadis berusia 10 tahun bernama Jessica yang dibakar oleh ibu kandungnya sendiri hanya karena tidak menjawab ketika ditanya mengenai keberadaan pisau dapur.
Satu bulan berjuang melawan rasa sakit, gadis cantik itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (23/10).
Sosok Jessica di mata keluarganya adalah anak yang sangat rajin dan sering membantu ibunya. Bahkan, menurut Lala Sahambangu, salah tante Jessica, bocah kelas IV SD tersebut sering berjualan pisang goreng saat pulang sekolah.
“Kalau di kampung setelah pulang sekolah Jessica sering jual pisang goreng untuk bantu ibunya. Dia anak yang sangat rajin,” ujarnya.
Lala mengaku sempat memiliki harapan besar jika Jessica akan sembuh. “Karena dia sempat lewati masa kritis di RS Sangihe, tapi ternyata Tuhan berkata lain,” ungkap dia.
Nama Jessica begitu populer seiring peristiwa memilukan yang dialami sang anak. Ronny Mananohas, ayah Jessica pun menceritakan asal-usul nama anak keduanya itu.
Sang ayah mengatakan, bahwa nama Jessica adalah pemberian kakeknya. “Itu adalah nama pemberian dari ayah saya. Dia sangat menyukainya,” ujarnya.
Ronny mengaku, saat putrinya sakit sempat pergi ke Sangihe untuk menjenguknya. “Tapi di sana saya sempat berkelahi dengan mamanya, namun tetap diizinkan menjenguk Echi (panggilan Jessica),” ujar dia.
Dikarenakan pekerjaan, Ronny mengaku harus meninggalkan Jessica dan kembali ke Bitung. “Saya cuma dua hari di sana (Sangihe) dan harus kembali ke Bitung karena masalah kerjaan,” ucapnya. (Dil)
(Sumber: Tribun Manado)