MANAberita.com — TAK pernah ada yang menyangka jika pagelaran drama kolosal ‘Surabaya Membara’ yang diperuntukkan memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada hari ini, Sabtu (10/11) akan berakhir tragis. Dilaporkan, pagelaran tersebut memakan 20 korban luka berat dan ringan dan tiga orang meninggal.
Salah satu korban meninggal adalah Erikawati (9). Gadis kecil yang baru duduk di bangku kelas III SD ini tewas akibat terseret kereta api.
Kepergian gadis malang ini sontak membuat kedua orangtuanya, Liana (37) dan Sahluki (41) menangis histeris.
Melansir Palingseru, Sahluki bahkan tak bisa menghentikan air matanya saat melihat tubuh putrinya sudah terbujur kaku di ruangan kamar jenazah di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Sahluki yang begitu berduka masih teringat jelas momen detik-detik insiden yang merenggut nyawa putrinya. Ia menjelaskan bahwa saat itu ia bersama istri dan putrinya menonton drama Surabaya Membara dari atas Viaduk.
Sekitar pukul 19.45 WIB, tiba-tiba ada kereta api dari Stasiun Gubeng menuju ke Stasiun Pasar Turi melintas di perlintasan Viaduk.
Viaduk yang hanya memiliki jarak yang minim dengan gerbong kereta api, membuat banyak orang yang berada di sana panik karena takut tersenggol kereta.
Alhasil, aksi saling dorong pun terjadi. Nahasnya, Sahluki beserta istri dan putrinya terlempar di dekat rel perlintasan.
“Saya dan ibunya jatuh, putri saya tergeser (terseret) kereta api,” ungkapnya.
“Saya tidak luka, istri terluka tapi selamat, putri saya meninggal,” ucap dia menangis.
Jenazah putrinya akan dibawa ke kampung halamannya, yang berada di Pasreh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. (Dil)