Pura-Pura Panik Usai Banting Bayi 15 Bulan Hingga Tewas, Bapak Tiri di Bekasi: “Tadi Dia Lihat Genderuwo”

  • Kamis, 29 Agustus 2019 - 10:40 WIB
  • Kriminal
pelaku RA (kiri)

pelaku RA (kiri)

MANAberita.com – PUBLIK masih dibuat geram dengan ulah RA yang tega membanting anak tirinya yang baru berusia 15 bulan hingga tewas hanya karena kesal dengan tangisan si bayi yang sedang sakit. Padahal, pelaku RA baru 6 hari menikahi ibu korban.

Usai membunuh, Bapak tiri satu ini berupaya cuci tangan. Ia terus berkelit mengaku tak tahu menahu apaun tentang kematian bayi perempuan tersebut.

Kapolsek Serang Baru, AKP Wito, mengungkapkan tersangka RA sejak awal berupaya menutupi kesalahannya. Termasuk kepada ibu si bayi, perempuan 36 tahun yang baru enam hari dinikahinya secara siri.

Padahal, pedagang ini yang menghabisi anak istrinya itu. Ia mengaku kesal karena anak yang tengah sakit panas itu terus rewel padahal ia baru pulang kerja.

Jengkel, bapak tiri itu mengangkat anaknya. “Anak itu dilempar ke kasur padahal kasur itu digelar langsung di lantai kamar,” katanya, mengutip Poskota.

“Tiga kali anak itu dilempar, dua di antaranya mengenai tembok yang berbatasan dengan kasur.”

Baca Juga:
Jenis Kelamin Tak Sesuai Harapan, Ibu ini Buang Bayinya Hingga Dikerubungi Semut

Menurutnya, saat itu, Senin (26/08) ibu si bocah ada di rumah di Sukasari, Serang Baru, itu. “Saat pelemparan itu, istrinya sedang di kamar mandi karena sakit perut,” ungkapnya.

Begitu masuk kamar, perempuan 36 tahun itu kaget melihat anaknya diam saja, bahkan pucat. “Saat itu, anak itu masih hidup tapi lemas,” kata kapolsek.

Melihat kecurigaan wanita yang baru enam hari dinikahi itu, RA berpura-pura kaget. Bahkan ikut-ikutan panik sambil mengaku tak tahu anak itu terlihat pucat.

Baca Juga:
Kasat Narkoba AKBP Buddy Tewas Bunuh Diri, Begini Kesaksian Masinis

“Si bapak menyebut seolah sakit panas yang membuat anak itu diam dan pucat tapi istrinya nggak percaya. Tersangka juga menyebut bisa jadi karena ada gendruwo,” ungkapnya.

“Tersangka juga ngajak istrinya untuk cepat-cepat ke dokter membawa anaknya,” tambahnya. “Yang jelas tersangka yang aktif.”

Anak itu kemudian dibawa ke klinik terdekat namun dirujuk ke rumah sakit. Berkali-kali pindah hingga akhirnya anak itu dirujuk ke RS Budi Asih Cikarang kemudian meninggal di tempat itu. (Dil)

Komentar

Terbaru