Kesaksian Warga Setelah Bentrok Maut di Sorong

MANAberita.com – PERTIKAIAN antar warga di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (25/1) dini hari mengakibatkan belasan orang meninggal dunia, dua unit mobil dan satu tempat karaoke terbakar.


Dilansir dari CNN Indonesia, hingga Selasa pukul 11.01 WIB, kepolisian menyatakan korban tewas dalam bentrok berujung pembakaran tempat karaoke Double O di kota Sorong itu berjumlah 19 orang.

“1 meninggal dunia karena bentrok dan 18 meninggal di tempat hiburan yang terbakar,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (25/1).

Salah seorang warga Sorong yang tak mau disebutkan namanya menyebut aparat masih terlihat berjaga di wilayah sekitar lokasi bentrokan. Namun, secara umum situasi di Kota Sorong relatif kondusif.

“Tadi lihat ada polisi dua bus, ada TNI juga,” katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa siang.

Dia mengatakan kondisi Sorong tidak mencekam, meski diakui ada kekhawatiran ada provokasi karena bentrok tadi melibatkan kelompok etnis. Namun, dari informasi yang didengarnya dua kelompok etnis yang bertikai itu tak melibatkan suku orang asli Papua (OAP).

Dalam kasus bentrok berujung pembakaran tempat karaoke yang menewaskan belasan orang itu, Polres Sorong Kota menjelaskan bentrok melibatkan dua kelompok warga.

Seperti dikutip dari Antara, Kabag Ops Polres Sorong Kota, Kompol Edward Martua Pandjaitan mengatakan berdasarkan hasil olah TKP tim dokter dan Reskrim Polres Sorong Kota serta Polsek Sorong Timur dilaporkan bahwa ada 17 jenazah ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.

Untuk identitas belasan korban yang ditemukan hangus terbakar itu pihaknya akan melakukan identifikasi di RS Sele be Solu.

“Kami juga sedang meminta informasi serta mencari informasi dari masyarakat sekitar yang merasa kehilangan keluarga di lokasi kejadian agar melapor guna membantu proses identifikasi jenazah,” ujar Edward Martua.

Sementara itu di Manokwari, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan mayoritas korban tewas adalah pengunjung dan karyawan, sementara 1 orang berasal dari kelompok yang bertikai.

“Yang meninggal dunia di dalam karaoke sekitar 18 orang, mereka yang terjebak dalam tempat karaoke. Itu pengunjung dan karyawan. Nanti akan diselidiki lagi untuk mengetahui identitas mereka. Sedangkan 1 orang korban berasal dari kelompok yang bertikai,” ujar Adam Selasa siang.

“Siang ini Kapolda ke Sorong untuk atensi penyelesaian persoalan tersebut agar tidak melebar. Masyarakat kami minta agar menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian tanpa melakukan tindakan yang melanggar hukum,” imbuhnya. .

Hingga berita ini diturunkan, situasi di areal pertikaian sudah dikendalikan oleh pihak Polres Sorong Kota di bantu aparat TNI disana. Sejumlah aktivitas di Kota Sorong juga dilaporkan berjalan seperti biasa.

[SAS]

Komentar

Terbaru