Bripda Febriyan Duwi Purnomo Korban Ritual Pantai Payangan Ternyata Pengantin Baru

  • Senin, 14 Februari 2022 - 22:03 WIB
  • Peristiwa

Manaberita.com – RITUAL ritual di Pantai Payangan cukup mengejutkan yakni menyebabkan meninggalnya 10 warga yang mengikuti ritual.

Haltersebut terjadi karena ombak besar menghantam mereka pada saat tegah mengikuti ritual tersebut.

Melansir dari TribunMedan, Satu di antara korbannya yaitu Bripda Febriyan Duwi Purnomo asal Bondowoso, Jawa Timur.

Peristiwa tragedi ritual di Pantai Payangan, Jember, juga membawa kabar duka bagi Polri.

Seorang anggotanya meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Seperti diketahui peristiwa ini terjadi pada Minggu (13/2/2022) dini hari.

Anggota Polri yang meninggal dunia diketahui bernama Bripda Febriyan Duwi Purnomo asal Bondowoso, Jawa Timur.

Hal itu berawal dari keterangan Kapolres Jember, AKBP Heri Purnomo.

Disebutkan Kapolres, korban yang terseret ombak ini berjumlah 24 orang.

Dari ke-24 orang tersebut, ada 10 orang yang meninggal dunia (update kini ada 11 orang tewas).

“Ada 23, 24 satunya driver. Korban satu hilang, 10 orang meninggal dunia, untuk sisanya kami bisa selamatkan,” Kapolres Jember AKBP Heri Purnomo, Minggu (13/2/2022).

Peristiwa tersebut berawal saat 24 orang berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi untuk menggelar ritual di area Pantai Payangan dan Watu Ulo.

Warga yang ikut ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember, dan tergabung dalam padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara.

Menggunakan mobil Elf dengan nopol DK 7526 VF, para rombongan ini tiba di kawasan pantai pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB.

Baca Juga:
China Dituduh Menggunakan Meriam Air di Atas Kapal Filipina di Laut China Selatan

Rombongan kemudian mempersiapkan diri untuk melakukan ritual bersama di pinggir pantai.

Namun nahasnya, belum selesai ritual itu dilakukan, ombak keburu menghantam mereka.

Ritual tersebut berubah menjadi ritual maut.

Menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.

Imbauan tak diindahkan, lewat tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB, 24 orang yang mengikuti ritual tersebut dihantam ombak.

Akhirnya, warga meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelamatkan mereka.

Baca Juga:
Lima Orang Tenggelam di Lepas Pantai Barat Daya Turki, Kenapa?

Petugas kepolisian juga berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.

Data sementara menyebutkan, 11 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian, dan lainnya selamat.

Dari 11 orang korban meninggal, satu diantaranya adalah berasal dari Bondowoso.

“Korban ini rata-rata berasal dari Jember, dan ada satu orang berasal dari Bondowoso,” kata Kapolres Jember, AKBP Heri Purnomo.

Korban meninggal yang berasal dari Bondowoso ini ternyata adaah seorang anggota polisi.

Baca Juga:
Bocah 8 Tahun di Pekalongan Tewas Kesetrum Tiang Antena TV Saat Sedang Bermain

Setelah itu, unggahan dukacita pun diposting akun media sosial Polres Bondowoso.

“Segenap keluarga besar Polres Bondowoso, beserta staf dan Bahayangkari, turut berduka cita atas meninggalnya Bripda Febriyan Duwi P, bintara Polsek Pujer, Polres Bondowoso.

“Semoga amal ibadah almarhum diterima Tuhan YME dan diampuni segala dosa-dosanya,” tulis akun tersebut. Bripda Febriyan Duwi Purnomo berusia 28 tahun.

Korban berasal dari Jatiroto Lumajang dan menjadi polisi Polres Bondowoso.

Tak hanya itu, korban juga baru menikah pada 29 Agustus 2020.

Istrinya adalah seorang perawat disalah satu PKM di Bondowoso.

Baca Juga:
Dicyduk Polisi Lagi ‘Wikwik’ dengan 8 Pria, Janda Muda ini Malah Ngakunya Diperkosa

Korban FB dan istrinya merupakan pengantin baru yang tinggal di rumah kontrakan di salah satu perumahan di Bondowoso.

Pengakuan Korban Selamat

Bayu, seorang korban selamat dari kecelakaan laut di Pantai Payangan yang menewaskan 10 warga Jember, Jawa Timur, menceritakan ritual yang dilakukan oleh rombongan berjumlah 24 orang tersebut.

Bayu menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.

“Meditasi,” kata Bayu, Minggu (13/2/2022).

Menurutnya, mereka melakukan meditasi di pinggir laut.

Baca Juga:
Ritual Hidup Dan Mati Di Kota Ukraina

Namun, saat itu tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.

“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua.”

Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 10 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Kesepuluh jenazah tersebut sudah tiba di Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan.

“Di Puskesmas Ambulu sudah ada 10 jenazah yang menunggu proses identifikasi dari kepolisian,” demikian dilaporkan jurnalis Kompas TV Jember, Hernawan, melaporkan dari Puskesmas Ambulu.

[rik]

Komentar

Terbaru