MANAberita.com – MENTERI Pertahanan Prabowo Subianto sepakat membeli 42 unit jet tempur Rafale buatan Prancis setelah kedua negara menandatangani serangkaian perjanjian yang mencakup pengembangan kapal selam dan pembuatan amunisi.
Kesepakatan itu telah dikonfirmasi Menteri pertahanan Prancis Florence Parly.
“Sudah resmi: Indonesia memesan 42 Rafale,” bunyi tweet Parly saat berkunjung ke Indonesia, Kamis lalu.
Melansir dari Sindonews.com, Sekretariat Negara Indonesia dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi perjanjian telah ditandatangani dengan Prancis tetapi tidak menyebutkan Rafale atau secara spesifik dari kesepakatan tersebut. Indonesia adalah negara kedua setelah India yang membeli jet tempur Rafale dalam jumlah besar.
India memesan 36 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation dengan beberapa di antaranya sudah dikirim.
Pakar militer New Delhi mengeklaim pesawat tempur buatan Prancis ini lebih hebat dari jet tempur siluman J-20 yang dibanggakan China.
Rafale adalah pesawat tempur generasi 4.5, dan China mengeklaim bahwa J-20 adalah jet tempur siluman generasi ke-5.
Angkatan Udara India (IAF) telah memperjelas bahwa para pilot, awak darat dan pesawat tempur akan siap secara operasional ketika jet-jet Rafale itu mencapai India. “Rafale jauh lebih unggul dari J-20, jet tempur Chengdu di China.
Meskipun diyakini sebagai jet tempur generasi ke-5, mungkin pesawat terbaik generasi 3,5. Mesin (J-20) ini memiliki mesin generasi ketiga seperti yang kita miliki di Sukhoi,” kata pensiunan Marsekal Udara R Nambiar yang terbang menguji jet tempur Rafale untuk India.
Pakar India itu mengatakan karakteristik stealth atau siluman pada J-20 dipertanyakan para analis.
Menurutnya, jika J-20 adalah yang terbaik, mengapa China menggunakan jet tempur Su-35 Rusia. Tapi, lanjut dia, jet tempur Su-35 Rusia itu juga mungkin tidak dapat bersaing dengan Rafale
“Su-35 juga bukan tandingan Rafale dengan senjata, sensor superior, dan arsitektur yang terintegrasi penuh. Kemampuan untuk melakukan penerbangan super bahkan dengan empat rudal, semua karakteristik tersembunyi membuat Rafale jauh lebih kuat daripada Su-35,” papar Nambiar.
J-20 menggunakan mesin yang sama dengan Su-30. Tetapi mesin Rafale lebih baik dalam hal keandalan, umur panjang dan perawatan.
“Kemampuan tempur superior (Rafale) ini dapat mengangkat beban hingga 1,5 kali beratnya, yang berarti dapat membawa senjata dan bahan bakar kapasitas jauh lebih banyak daripada J-20,” kata seorang pejabat Angkatan Udara India (IAF) yang berbicara secara anonim seperti dikutip India Today.
Perbedaan terbesarnya adalah Rafale merupakan pesawat terbang omni-peran. Ini dapat melakukan setidaknya empat misi dalam satu sorti sedangkan J-20 tidak dapat melakukan beberapa misi sekaligus.
Rafale juga telah teruji di medan tempur yang sebenarnya, yakni telah digunakan di Afghanistan, Libya dan Suriah. Sedangkan J-20 belum menjadi bagian dari tindakan apa pun.
Juga, rudal Meteor di Rafale membuatnya jauh lebih kuat daripada J-20 atau pun Su-30.
Selain misil HAMMER yang merupakan senjata tambahan, jet tempur Rafale juga dipersenjatai dengan rudal Meteor dan rudal Scalp yang kuat, yang akan meningkatkan kemampuan serangan udara dan dominasi udara Angkatan Udara India.
Meteor adalah rudal air-to-air jarak jauh dengan jangkauan visual 150 km.
Scalp adalah rudal jelajah jarak jauh dengan jangkauan 200 km yang dapat diluncurkan dari pesawat untuk serangan terhadap target yang dalam posisi tetap dan diam di darat atau perairan.
Bahkan, Rafale juga rencananya dilengkapi rudal MICA yang dapat digunakan baik untuk intersepsi visual ke udara dan serangan air-to-surface.
[SAS]