Manaberita.com – KASUS pembunuhan seorang wanita berinisial HS (53) di Bekasi, masih menyisakan tanda tanya bagi keluarga.
Khususnya suami HS yang memepertanyakan apa sesungguhnya motif pembunuhan istrinya tersebut yang dibunuh oleh temannya sendiri, perempuan inisial RG (53).
“Karena selama ini tidak ada kecurigaan saya, karena ada pertemanan baik dan (tersangka) orangnya juga baik, tidak saya hilangkan kebaikannya. Itu makannya saya tanda tanya motifnya apa pembunuhan ini?” ujar suami korban, Gomgom Panjaitan kepada wartawan di Bekasi, Jumat (25/2/2022).
Dilansir dari detiknews.com, Sementara itu, Gomgom membantah pernyataan polisi yang menyebutkan korban datang ke rumah tersangka untuk minta dikerok. Menurut Gomgom, korban dikerok beberapa hari sebelum korban dibunuh.
“Kalau itu saya tidak percaya (korban minta dikerok). Karena kenapa, istri saya itu tidak pernah meminta tolong orang untuk dikerokin, untuk berobat itu selalu sama saya di rumah. Jadi kerokan itu adalah bekas kerokan ponakan saya dari rumah saya,” jelasnya.
“(Dikerok) iya sebelum kejadian. Iya jadi itu di rumah itu (dikerok), ada saksinya, ada yang melihat,” imbuhnya.
Gomgom menceritakan, pada Selasa (11/1) pukul 10.00 WIB sebelum kejadian itu, korban bolak-balik menerima panggilan telepon dari tersangka dan memintanya untuk datang. Korban dan tersangka adalah teman sejak kecil.
“Ada buktinya di handphone-nya ada panggilan tak terjawab sampai 9 kali paling nggak 10 kali. (Tersangka) tidak bisa telepon istri saya, ditelepon anak saya di pekerjaannya. ‘Gimana caranya hubungin Mama’ (ujar pelaku ke anak korban),” jelas Gomgom.
Hingga akhirnya, HS diantarkan oleh anaknya ke rumah kakak tersangka (TKP korban dibunuh). Setelah mengantar HS, sang anak pulang ke rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB.
Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Hengki mengatakan korban dibunuh pelaku saat meminta pelaku mengeroknya.
“Korban merasa tidak enak badan, akhirnya minta tolong ke pelaku untuk dikerokin,” ujar Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki kepada wartawan, Kamis (13/1).
Pelaku kemudian mengambil pisau dapur dan menggorok leher korban hingga kehabisan darah. Pelaku sendiri mengaku mendapat bisikan gaib sesaat sebelum membunuh korban.
“Tapi kita masih mendalami dan masih dikirim ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kejiwaan yang bersangkutan dari penjelasan ini tadi mendapat bisikan-bisikan,” jelas Hengki.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan itu terjadi di kediaman kakak pelaku di Jatibening, Bekasi, pada Selasa (11/1), pukul 22.00 WIB. Hengki menuturkan korban dan pelaku merupakan teman baik.
[Rik]