Manaberita.com – SEORANG siswi SMP yang masih berusia 13 tahun mengalami nasib yang malang, pasalnya ia niat mau kerja untuk membantu biaya sekolahnya, akan tapi malah alami nasib tak teduga.
Gadis belia tersebut dilecehkan bahkan samapi dirudapaksa 3 kali dalam sebulan oleh seorang oknum polisi.
Melansir dari Tribunpekanbaru.com, Awalnya gadis ABG ini gembira ketika mengetahui bisa bekerja jadi asisten rumah tangga ( ART) di rumah seorang oknum perwira polisi berinisial AKBP M.
Namun baru 3 hari bekerja, IS malah menjadi korban perlakuan tak senonoh dari oknum polisi tersebut.
Aksi bejat itu malah jadi keterusan, bahkan telah dilakukan terduga pelaku sejak September 2021 hingga Februari 2022.
IS sendiri diketahui merupakan gadis asal Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Menurut pengakuan keluarga, korban awalnya menjadi ART di rumah terduga pelaku. Ketika itu, korban ingin mencari tambahan penghasilan dan untuk bantu biaya sekolah.
Bukannya mendapatkan perlakuan yang baik, siswi SMP tersebut malah dirudapaksa. Kakak kandung korban, AI (28), menyebut jika sang adik dirudapaksa saat baru 3 hari bekerja di rumah AKBP M.
“(Adik saya) Baru tiga hari kerja di situ dia ( AKBP M) baru mau mencoba setubuhi saya punya adek tapi adek saya menolak,” ungkap kakak korban, dikutip dari TribunTimur, Senin (28/2/2022).
Sempat ditolak, kemudian, AKBP M disebut merudapaksa korban pada bulan berikutnya.
Mendapat perlakuan tak senonoh tersebut, korban tak kuasa untuk resign kerja. Alhasil, korban memutuskan untuk tetap bekerja di rumah oknum perwira polisi tersebut.
“Tapi adekku masih lanjut kerja. Dia masuk kerja bulan 9 pertengahan. Bulan 10 adekku sudah dia setubuhi,” katanya.
Rupanya, keputusan korban untuk tetap bertahan ini malah membuat terduga pelaku makin beringas. Korban pun mengaku sudah diperkosa berulang kali oleh terduga pelaku.
Malahan, kakak korban menyebut adiknya itu dijadikan sebagai budak nafsu untuk oknum perwira polisi AKBP M. Gadis belia 13 tahun itu harus melayani sang oknum polisi 3 kali dalam sebulan.
“Iya, pak (korban jadi budak nafsu AKBP M). Sudah lima bulan Pak ditiduri (perkosa) saya punya adik,” kata AI.
“Banyak kali (korban diperkosa) pengakuannya, kalau menurut pengakuan bulan dalam sebulannya ada 3 kali. Sekarang jalan 5 bulan (Oktober-Februari),” tambah AI.
Akan tetapi, korban baru berani melapor ke orang tuanya akhir Februari 2022.
Korban berinisial IS menceritakan, pelaku terus memaksanya dengan iming-iming ingin membiayai biaya sekolahnya dan membiayai hidup keluarganya.
Korban IS sendiri menerangkan bahwa dirinya memang hidup miskin bersama keluarganya dan menerima pekerjaan sebagai ART di rumah polisi tersebut.
IS mengaku diperkosa di rumah kedua milik majikannya. Sedangkan anggota keluarga sang majikan tinggal di rumah yang pertama.
Mendengar kasus yang dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh AKBP M kepada gadis 13 tahun, Propam Polda Sulsel langsung turun tangan lakukan penyelidikan.
“Baru tadi dengar beritanya. Masih kita lidik (selidiki),” kata Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Agoeng Adi Koerniawan.
Propam Polda Sulsel mengakui telah mengantongi hasil visum terhadap korban. Korban divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Dia memastikan akan menyampaikan perkembangan kasus ini kepada publik seusai pemeriksaa
“Nanti kalau terbukti nanti kita proses tuntas ya,” tutur Agoeng.
Agoeng juga belum mengkonfirmasi soal penyidik Propam yang dikabarkan sudah memeriksa keterangan awal terhadap korban. Dia mengatakan pihaknya perlu berhati-hati mengusut kasus ini.
“Ini kan anak kecil, jangan sampai saya terbuka dia tambah korban. Kita harus hati-hati karena dia anak kecil ya,” katanya.
[rik]