Manaberita.com – SEBANYAK 69 orang pekerja tambang PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah ditangkap polisi usai melakukan aksi mogok kerja yang berujung bentrok berdarah hingga menewaskan tiga pekerja.
“Iya benar, saat ini sebanyak 69 orang sudah kita amankan,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto dikutip dari CNNIndonesia.
Didik mengatakan ada tiga pekerja yang tewas dalam bentrok ini. Salah satunya adalah tenaga kerja asing (TKA).
“Korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka,” ujarnya.
Insiden berdarah ini terjadi pada Sabtu (14/1) malam. Didik menuturkan bentrok tersebut berawal dari unjuk rasa serikat buruh di dua lokasi yakni, di pos 4 dan pos 5 kantor PT GNI pada Jumat (13/1) kemarin.
Dalam unjuk rasa ini salah satu tuntutan pekerja adalah mendesak pihak perusahaan untuk wajib menerapkan prosedur keselamatan para pekerja.
“Namun, dari hasil mediasi di kantor Disnakertrans Morowali Utara tidak menemui kesepakatan antara pihak pekerja dengan pihak perusahaan,” ungkapnya.
Didik berkata pada Sabtu sekitar pukul 19.40 WITA, terjadi kerusuhan di area jalan masuk pos 4. Sekitar 500 orang pekerja melempar dan merusak area jalan masuk pos 4.
Didik mengatakan kerusuhan tersebut dipicu karena pihak keamanan perusahaan menghalangi jalan para pekerja untuk masuk ke pos 4 PT GNI sehingga memicu perlawanan para pekerja dan perusakan kantor security.
“Jalan mereka dihalangi diduga inilah yang menjadi pemicu kerusuhan dan kantor security pun dirusak massa yang ingin masuk ke pos 4,” jelasnya.
Saat ini, kata Didik kondisinya sudah kondusif dan petugas kepolisian telah disiagakan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi kejadian serupa.
(Rik)