MANAberita.com – SEBUAH video viral yang menunjukkan kemarahan seorang pegiat lingkungan Mang Uprit lantaran kerusakan di Bumi Perkemahan Ranca Upas, Kabupaten Bandung, setelah gelaran motor trail.
Tanah yang semula berumput hijau membentang, kini berubah menjadi kubangan lumpur, tumbuhan lunglai tercerabut dari akaranya, termasuk flora langka Edelweiss rawa.
“Anda pure-nya hanya ke bisnis, tidak peduli lingkungan,” hardik Mang Uprit kepada Perhutani dalam video yang viral di media sosial, Rabu (8/3).
Terkait Ranca Upas, muncul berbagai unggahan dari pihak komunitas yang merespon hal tersebut.
“kami para offroader itu semua resmi gak ada yg ilegal ya, dan itu acara resmi di adakan sama panitia dan kami juga bayar pendaftaran, jadi jng sampai ada yg bilang ngerusak alam,lahan,perkebunan,hutan, sawah dll. kami para offroader hanya tinggal ngegas di jalur yg sudah disediakan sama panitia acara,” tulis @a.rudi.andriansah97 dalam video di TikTok bertajuk ‘ivent Ranca upas ciwideuy’.
Video permintaan maaf diduga pihak panitia, muncul berupa tiga bapak-bapak yang membacakan bersamaan teks yang menekankan penyesalan terutama pada pihak sponsor.
Kesedihan mendalam pun muncul secara berjemaah dari dunia maya. Apalagi jika membandingkan situasi Ranca Upas sebelumnya yang asri dengan yang sudah dirusak.
Hingga Rabu (8/3) kata ‘Ranca Upas’ menduduki peringkat tujuh trending topic Twitter nasional dengan 22 ribu lebih kicauan, dan kata kunci ‘Perhutani’ menyusul di posisi 18 dengan 4.925 unggahan.
Warganet mengkritik tiga pihak, yakni komunitas motor trail, panitia acara, dan Perhutani.
“Peran babi hutan alias celeng sebagai hama, kini diganti komunitas Motor KLX & Trail dengan ijin Dinas Perhutani yang gemar offroad merusak lingkungan, tanaman warga dan bunga edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwideuy – Bandung, 05 Maret 2023,” nyinyir akun @MrBekalicky89.
Beberapa warganet juga mempertanyakan pola pikir anggota komunitas motor trail yang terkesan bela diri.
“tapi para offroader harusnya juga ada otaknya kan?” kecam @butwhymenow.
“Komunitas Motor kok ga berfikir tindakannya akan merusak alam,” kicau @penguasahati.
“Secara prosedur acara emang ngga salah, cuman yg salah tuh pola pikirnya, “jd jgn sampai ada yg bilang ngerusak alam, lahan perkebunan, hutan, sawah, dll.” FATKANYA EMANG NGERUSAK, bukannya klarifikasi “maaf kami tdk berniat untuk merusak, kami hanya mengikuti acara” malah ngawur,” cetus @BrianBahtiar.
“Ga komunitas moge, ga Pajero, ga trail semua sama sama ga mikir dan ga bener. Udah yg bener dan bisa mikir mah komunitas fans jkt aja cuma ya kena prank official terus selama 11 tahun otw 12.”
Merespons video permintaan maaf dari pihak yang diduga panitia acara tersebut, akun @TradeInves mengungkap penyesalan dan akan membantu penanaman ulang Edelweis dan semua tanaman yang rusak akibat acara tersebut.
“Yaelah udah pd aki2 minta maafnya template kaya bocah TK.”
“Yg bener itu datengin mang Uprit, minta maaf, lalu bantu beresin lahan bunga Edelweisnya, lanjut bantu tanem semua bunga2nya, sampe numbuh seperti sedia kala,” lanjutnya.
“Nggak pd punya otak itu org dan penyelenggaranya, bunga di tanam bertahun2 mjd berkembang di rusak dlm sekejap oleh gerombolan2 goblok,” timpal akun @AD1T_RG.
Sementara itu, akun @haddytalk mengamini pernyataan Mang Uprit yang menuding pihak tertentu yang cuma mengejar duit.
“Miris, BUMN boleh mengejar untung dg income membuat event tapi ya jgn dg merusak alam spt ini,” kicaunya, sambil menandai akun Menteri BUMN @erickthohir.
“Sedih bgt lihat savana rumput disana dirusak spt ini,” lanjut dia.
Dirut Perum Perhutani Wahyu Kuncoro sempat meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Kami terus berkoordinasi dengan tim yang di lapangan terkait kejadian diatas ya, sekaligus kami sampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut,” kata dia, Rabu (8/3).
“Kami akan tindaklanjuti dengan me-review seluruh prosedur kerja kami apabila akan ada kegiatan serupa di masa mendatang,” ucapnya.
(sas)