Kanada Dilanda Asap Kebakaran Hutan, Berharap Pada Hujan

Manaberita.com – KEBAKARAN hutan hebat terjadi di Kanada hal tersebut memicu timbulnya asap pekat bahkan hingga ke negara tetangga yaitu Amerika Serikat.

Kota New York yang juga ikut terdampak sampai terlihat menguning langitnya.

Melansir dari Reuters, Minggu (10/6/2023), ahli meteorologi pemerintah Kanada memperkirakan hujan kemungkinan akan membantu mencerahkan langit di Kanada bagian timur meski tampaknya tak akan mencapai wilayah Quebec di mana titik kebakaran hutan berada. Disebutkan ada 426 titik api di Kanada pada Sabtu kemarin di mana 144 di antaranya berada di Quebec.

Setidaknya 4,4 juta hektare lahan terbakar yang memaksa ribuan warga Kanada mengungsi. Kebakaran tersebut juga menyebabkan asap pekat yang membuat warga Toronto hingga New York kesulitan bernapas.

Baca Juga:
Ngeri Buat Nyawa Melayang! Begini Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Aceh

Gerald Cheng selaku ahli meteorologi Kanada mengatakan bila hujan diprediksi terjadi pada hari ini di bagian selatan Ontario dan di wilayah Quebec. Cheng menyebutkan bila wilayah utara Quebec di mana kebakaran terbesar terjadi baru akan diguyur hujan mulai Selasa pekan depan.

“Persoalannya adalah intensitas hujan yang terjadi diperkirakan tidak lebar,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya pada Kamis, 8 Juni 2023, asap dari kebakaran hutan di Kanada itu menimbulkan kabut asap tebal di New York dan beberapa kota lainnya di Amerika Serikat. Di New York sendiri, asap tebal terlihat menyelimuti gedung-gedung pada hari Selasa (6/6) dan Rabu (7/6) waktu setempat. Langit pun berubah menguning atau oranye. Ikon kota, Patung Liberty juga tampak terselubung oleh kabut kemerahan akibat kebakaran hutan yang berkobar di provinsi Quebec dan Nova Scotia di Kanada.

Baca Juga:
Mobil Bermuatan BBM Terbakar, 1 Tewas Gosong, 1 Lagi Sekarat

Kantor Walikota New York, Eric Adams, sampai mengeluarkan peringatan kesehatan kualitas udara. Dikeluarkan peringatan terhadap orang-orang dengan masalah pernapasan, seperti asma, untuk mengurangi aktivitas berat di luar ruangan.

Pada Rabu (7/6) pukul 5 sore waktu setempat, Kota New York tercatat memiliki Indeks Kualitas Udara (AQI) 484, yang diklasifikasikan sebagai “berbahaya,” kata Adams saat konferensi pers hari Rabu. Ini adalah rekor tertinggi di kota itu sejak 1960-an, katanya.

Adams mengatakan, kondisi kualitas udara cenderung memburuk hingga jam 9 malam dan 10 malam pada Rabu malam sebelum sempat membaik pada malam hari dan hingga Kamis pagi. Namun, kondisi akan memburuk lagi pada Kamis siang dan malam “saat asap bergerak kembali ke atas kota,” ujar Adams.
(Rik)

Komentar

Terbaru