Terkait Utang IMF, Sri Mulyani Pastikan Indonesia Sudah Bebas dari Jerat Utang Tersebut!

  • Selasa, 04 Juli 2023 - 17:57 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – SRI Mulyani selaku Menteri Keuangan (Menkeu) mengamini ucapan dari Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia terkait utang Indonesia ke Dana Moneter Internasional (IMF).

Wanita yang akrab disapa Ani tersebut, bahkan keheranan mengapa persoalan utang Indonesia dengan IMF kembali muncul di permukaan. Menurutnya, utang Indonesia sudah sejak lama lunas kepada lembaga keuangan internasional tersebut.

“Lama banget itu (utang Indonesia ke IMF), sudah kan. Kan IMF program tahun berapa itu, 1997-1998 atau 2000 awal? Dan waktu itu sudah dilunasi semua. Jadi tidak ada (utang). Memang sudah lama sekali, kok kenapa sekarang tiba-tiba muncul?” tegasnya di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (4/7).

melansir dari CNN Indonesia, Terkait percobaan intervensi IMF terhadap larangan ekspor nikel Cs, Ani berpendapat lembaga keuangan internasional itu boleh saja punya pandangan tersendiri. Namun, ia menegaskan Indonesia punya kebijakan tegas soal hilirisasi.

Ia menekankan program kuncian Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupa hilirisasi tambang itu membuat neraca pembayaran Indonesia semakin kuat. Ani menegaskan hilirisasi adalah program bagus dan tidak ada masalah.

“IMF boleh punya pandangan, itu artikel IV mereka. Indonesia punya kebijakan yang tujuannya adalah memperkuat struktur industri kita dan meningkatkan nilai tambah,” tutur Ani.

Sebelumnya, lembaga keuangan internasional itu memberi rekomendasi kepada Indonesia melalui IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia. Rekomendasi IMF pada Minggu (25/6) itu sebenarnya menyambut baik ambisi Indonesia meningkatkan nilai tambah.

Akan tetapi, IMF berpendapat program kuncian Jokowi tersebut harus didasarkan pada analisis biaya-manfaat yang lebih lanjut dan dirancang untuk meminimalkan dampak lintas batas.

Baca Juga:
Perkosa Kambing yang Sedang Hamil Hingga Mati, 8 Orang Pria Ditangkap Polisi

“Dalam konteks itu, para direktur mengimbau untuk mempertimbangkan penghapusan bertahap pembatasan ekspor dan tidak memperluas pembatasan tersebut ke komoditas lain,” tulis saran IMF kepada Jokowi.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengucapkan terima kasih kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena di masa kepemimpinannya sudah sukses membebaskan Indonesia dari jerat utang IMF.

Perekonomian Indonesia tercatat membaik seiring berakhirnya kesepakatan dengan IMF di era Megawati Soekarnoputri, termasuk karena blessing in disguise dari pelonggaran kebijakan moneter AS. Bahkan, Indonesia disebut-sebut sudah melunasi utang kepada IMF pada 2006.

Baca Juga:
Gagal Bawa SFC Ke Klasemen Teratas Liga 1, SFC Pecat Oswaldo Lessa

“Kita harus terima kasih kepada pemerintahan sebelum Pak Jokowi, yaitu di zamannya Pak SBY karena berhasil menyelesaikan utang kita ke IMF. Karena (IMF) kayak lintah darat. Banyak pajak dan paket kebijakan ekonomi dari IMF yang tidak cocok dengan kondisi negara kita,” ungkap Bahlil, Jumat (30/6).

Bahlil menegaskan kebebasan dari jerat utang itu membuat pemerintah ogah kembali mengulang mimpi buruk. Menurutnya, bebas dari jeratan utang IMF diperlukan agar Indonesia bisa merdeka menentukan kebijakannya dalam mensejahterakan rakyat.

(rik)

Komentar

Terbaru