Manaberita.com – Di acara konferensi tingkat tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila, Vanuatu, pada Rabu (23/8), delegasi dari Indonesia melakukan aksi walk out (WO).
Perwakilan RI di acara tersebut dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury. Mereka WO saat pemimpin Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda, hendak menyampaikan pidato.
“Delegasi Indonesia mengambil pilihan langkah yang lazim dalam dunia diplomasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ri, Teuku Faizasyah, dikutip dari CNN Indonesia.
Faizasyah lantas membandingkan aksi WO tersebut dengan sikap Barat yang keluar ruangan saat delegasi Rusia bicara. Misalnya, ketika mereka WO di acara PBB atau G20.
Lebih lanjut, Faizasyah menerangkan alasan keputusan WO dari delegasi Indonesia.
“Indonesia tidak bisa menerima seseorang yang seharusnya bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan bersenjata di Papua, termasuk penculikan, diberi kesempatan berbicara di forum yang terhormat tersebut,” kata dia.
Namun, Faizasyah tak menjelaskan lebih lanjut siapa seseorang yang dia maksud.
(Rik)