MANAberita.com — SEORANG ibu rumah tangga di Kabupaten Malang menjadi tersangka kasus penganiayaan hingga tewas. Ironisnya, korban adalah putra pertamanya sendiri yang masih berumur 8 tahun berinisial SA.
Korban menghembuskan nafas terakhir, Rabu (20/06) dini hari. Pasca dipukuli ibu kandungnya yang bernama Ani Musripah (34), warga Dusun Tempur, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, korban sempat dibawa ke Puskesmas lantaran muntah dan kejang-kejang.
Karena kondisinya terus menurun, korban sempat dirujuk ke Rumah Sakit Daerah Kanjuruhan di Kepanjen. Korban dinyatakan meninggal dunia pukul 02.45 wib. Untuk proses penyidikan, jasad korban pun dibawa ke Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang untuk proses otopsi.
“Korban dianiaya ibu kandungnya dengan cara dipukul menggunakan gayung. Gayung plastik sampai patah. Kami menduga korban ini juga dibenturkan ke tembok karena ada luka di bagian wajah,” ungkap Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polres Malang, Iptu Yulistiana Sri Iriana, Rabu (20/06), dilansir dari Beritajatim.com.
Menurut Yuli, pelaku sempat membawa korban ke Puskesmas serta memberi obat kompres pasca memukuli anaknya.
“Pelaku ini temperamental ya. Korban sempat dikompres karena setelah dipukuli, suhu tubuhnya panas dan muntah-muntah. Korban lalu kejang dan meninggal dunia di rumah sakit,” papar Yuli.
Motif penganiayaan ini, pelaku kesal karena korban mengambil uang dalam amplop lebaran sebesar Rp 51 ribu. Uang itu diambil korban untuk beli layangan dan rencana mudik ke Lamongan dalam waktu dekat.
“Motif sementara pelaku ini kesal karena uang dalam amplop Lebaran yang biasa diberikan anak-anak kecil, diambil oleh korban. Korban mengambil uang tersebut untuk pulang kampung ke Lamongan. Karena pelaku atau ibu kandung korban ini asalnya dari Lamongan,” tegas Iptu Yuli Kanit UPPA Satreskrim Polres Malang.
Jasad korban kini masih dilakukan otopsi. Sementara pelaku, masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang penyidikan.
Saat ditanya kenapa tega menganiaya anak kandungnya sendiri, Ani Musripah tampak terdiam. Tatapan matanya kosong. Ia pun menangis saat menceritakan adegan pemukulan terhadap anak sulungnya sendiri.
“Saya pukul pakai gayung. Saya nggak ingat lagi berapa kali memukul,” kata Masripah dengan berurai airmata. (Dil)
(Sumber: Beritajatim)