Ridwan Kamil : Harus Di Pertimbangkan Matang-Matang Jika Diminta Menjadi Kepala Otorita IKN

  • Sabtu, 22 Januari 2022 - 14:52 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil akan mempertimbangkan secara matang jika diminta menjadi kepala otorita ibu kota negara (IKN) sebagaimana pernyataan Presiden Joko (Jokowi) Widodo yang membocorkan salah satu kriteria kepala otorita ibu kota negara (IKN) bernama Nusantara adalah sosok berpengalaman dengan latar belakang arsitek.

Melansir dari idntimes.com, Ridwan Kamil menyampaikan itu usai ziarah makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussekh KH Hasyim Asyari di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022).

“(Kalau diminta) Ya tentu harus dipertimbangkan matang-matang karena posisi saya kan masih Gubernur Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.

Meski begitu, Ridwan Kamil mengaku hingga saat ini belum ada komunikasi dengan Presiden Jokowi. Jadi, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengaku belum bisa memberikan komentar lebih jauh terkait dengan otorita IKN.

“Saya belum ada komunikasi, kalau saya Jawab nanti salah kan malu. Kan arsitek yang lainnya ada Bu Risma, ada Wali Kota Makassar. Jadi saya belum bisa berkomentar terlalu jauh, kita berdasarkan fakta saja. Faktanya belum ada komunikasi yang bisa saya sampaikan,” katanya.

Sebagaiman diketahui, karya arsitektur Ridwan Kamil tidak hanya berada di Indonesia, namun tersebar hingga benua Asia bahkan benua Eropa. Ridwan Kamil pernah terlibat dalam perancangan kota mandiri. Seperti Museum Tsunami Aceh dibangun sebagai sebuah monumen untuk memperingati peristiwa tsunami Aceh 2004 silam. Meski begitu, Ridwan Kamil terlihat seperti tak membanggakan hasil karyanya tersebut. Ia menyebut, hidup itu harus berkarya.

Baca Juga:
Untuk Ketiga Kalinya, Presiden Brasil Memiliki Masalah Ekonomi Baru

“Ya hidup kan harus berkarya mas, jadi pemimpin itu kan tidak hanya seremoni. Harus ada masyarakat yang bahagia, infrastrukturnya membaik, sunatullahnya harusnya begitu, ini kan ajaran dari nahdlatul ulama juga kan. Mencintai sebagian dari keimanan, mencintai kebangsaan dan lain sebagainya,” katanya.

“Jadi kita tunggu aja Pak Jokowi mengumumkannya tapi saya gak mau salah tanggap,” lanjutnya

Komentar

Terbaru